Arrahmahnews.com TEHRAN – Dalam wawancara terbaru dengan publikasi Swiss, Sueddeutsche Zeitung, pada hari Kamis, Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif mengatakan bahwa penasehat militernya saat ini berada di dalam wilayah Suriah atas permintaan Damaskus.
Selama wawancara, Zarif mengecam serangan konstan Israel di Suriah karena kehadiran militer Iran yang sedang berlangsung di negara itu.
“Ada petualangan di pihak Israel, dan petualangan selalu berbahaya,” kata Zarif.
Baca: Jerusalem Post: Perang Terbuka Iran-Israel Dimulai.
Ditanya apakah dia melihat konflik militer akan muncul antara Iran dan Israel, Zarif mengatakan, “Saya rasa tidak, tetapi kita tidak bisa mengesampingkan kemungkinan itu.”
Komentar Zarif datang hanya beberapa minggu setelah seorang jenderal dari Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) mengancam akan menyerang Haifa dan Tel Aviv jika Iran diprovokasi.
Israel berpendapat bahwa serangan udara di Suriah menargetkan kehadiran militer Iran dan aktivitas teroris.
Namun, Damaskus telah berulang kali menuduh Israel membantu kelompok-kelompok teroris di Suriah dengan serangan udara tersebut.
Baca: Atwan: Perang Iran-Israel, Kapan, Dimana dan Bagaimana?.
Israel telah mengakui mendistribusikan bantuan kemanusiaan ke daerah-daerah yang dikuasai pemberontak. Namun, mereka membantah bekerja dengan kelompok-kelompok teroris.
Sementara fakta selalu mengungkap bahwa setelah daerah-daerah itu dibebaskaan ada banyak amunisi, senjata dan roket buatan Israel yang ditemukan. [ARN]
Sebar:
