Arrahmahnews.com SURIAH – Bouthaina Shaaban, penasihat politik dan media Presiden Suriah Bashar Assad, menyatakan bahwa Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tengah berusaha membawa Ikhwanul Muslimin ke dalam pemerintahan di Suriah.
“Apa yang masih coba dilakukan dan ingin dilakukan Erdogan sebelum dimulainya perang melawan Suriah ini adalah pengakuan Ikhwanul Muslimin dan menjadikannya bagian dari otoritas Suriah … Hari ini, Erdogan bertindak melalui oposisi, mayoritas yang loyal kepadanya, berusaha untuk menentukan nama yang akan memastikan bahwa Ikhwanul Muslimin memiliki suara di pemerintah Suriah”, kata Shaaban dalam sebuah wawancara dengan penyiar Al Mayadeen.
Shaaban melanjutkan dengan menegaskan bahwa partai-partai keagamaan tidak diizinkan di Suriah karena Suriah adalah negara pluralis sekuler.
Baca: Ikhwanul Muslimin Benalu di Negara-negara Muslim.
Penasihat Assad juga menekankan bahwa presiden Turki telah berusaha menerapkan skema yang sama, termasuk membawa anggota Ikhwanul Muslimin ke dalam pemerintahan, di beberapa negara bagian lain juga.
Pernyataan itu muncul setelah Assad mengatakan dalam sebuah pidato pada 17 Februari bahwa Erdogan adalah “budak kecil Amerika Serikat” dan mengisyaratkan afiliasi presiden Turki dengan organisasi Islam.
Ikhwanul Muslimin dianggap sebagai kelompok teror oleh Suriah dan sejumlah negara kawasan lainnya. Namun, beberapa pemain regional percaya bahwa Ankara mendukung Erdogan yang mengatakan bahwa Ikhwanul Muslimin adalah organisasi ideologis dan tidak boleh diperlakukan sebagai kelompok teror. [ARN]
