Amerika Latin

Pompeo Cari Dalih untuk Memulai Perang Melawan Venezuela

Pompeo Cari Dalih untuk Memulai Perang Melawan Venezuela

Arrahmahnews.com, CARACAS – Menteri Luar Negeri Venezuela Jorge Arreaza menuduh Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatur pembakaran truk dengan bantuan kemanusiaan Venezuela di perbatasan Kolombia dan “dengan putus asa” mencari alasan untuk memulai perang melawan Caracas.

“Sekretaris Pompeo, spesialis operasi bendera palsu CIA, berpikir bahwa ia akan membodohi dunia dengan truk yang dibakar di Kolombia oleh agennya sendiri … Pompeo dan para pembunuh bayarannya mati-matian mencari sebuah sebab untuk perang. Hari ini, operasi gagal. Jika Anda ingin menemukan orang yang membakar truk dengan bantuan kemanusiaan palsu, cari mereka di antara staf Anda sendiri”, kata Arreaza melalui feed Twitter resminya.

BacaPemerintah Venezuela Kecam Drama Propaganda AS di Perbatasan

Menyusul insiden pembakaran truk-truk itu, Menteri Luar Negeri Kolombia Carlos Holmes Trujillo mengumumkan bahwa Presiden Ivan Duque Marquez telah memerintahkan sisa kendaraan berisi bantuan yang telah berangkat ke Venezuela, untuk kembali ke negara itu.

Pada 23 Februari, oposisi Venezuela yang didukung AS berusaha membawa truk bantuan kemanusiaan asing ke Venezuela dari pusat-pusat di Kolombia dan Brasil, meskipun ada penolakan pemerintah yang sah untuk mengizinkan bantuan masuk. Setelah kedatangan, beberapa truk dibakar di berbatasan dengan Kolombia. Kemudian pada hari itu, Pompeo menyebut gambar truk yang terbakar “memuakkan”.

Presiden Venezuela Nicolas Maduro telah menolak untuk mengizinkan bantuan yang disponsori AS masuk ke negaranya, dan menyebutnya sebagai “pertunjukan palsu” dan menuduh Washington berusaha menggunakannya sebagai taktik untuk menggulingkannya dari kekuasaan.

Baca: Rusia Ungkap Rencana AS Pasok Senjata ke Oposisi Venezuela Lewat Bantuan Kemanusiaan

Untuk mencegah pengiriman bantuan kemanusiaan yang tidak sah, presiden pada awal minggu menutup perbatasan darat dengan Brasil dan perbatasan laut dengan Antilles Kecil, di mana bantuan sedang dikumpulkan, dan untuk sementara waktu menutup beberapa jembatan yang menghubungkan Venezuela dengan Kolombia.

Rusia, bersama dengan China dan beberapa negara lain, telah mendukung Maduro sebagai presiden sah negara itu, dan memperingatkan bahwa pengiriman bantuan yang tidak sah ke Venezuela akan menjadi provokasi yang dapat digunakan sebagai dalih untuk tindakan militer terhadap pemerintah yang sah. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca