GOLAN – Ketua PBB, Antonio Guterres menyampaikan sebuah laporan yang menyebut bahwa Israel telah mengubur limbah nuklir radioaktif di Dataran Tinggi Golan, wilayah Suriah yang diduduki, selama lebih dari lima dekade.
Guterres menyerahkan laporan, yang didasarkan pada dakwaan Suriah terhadap Israel, kepada Dewan Hak Asasi Manusia PBB (UNHRC) pada sesi ke-40 panel itu, yang akan dibuka di Jenewa hari Senin (25/02) dan berlangsung hingga 22 Maret.
Baca: Atwan: Perang Terbuka Iran-Israel di Dataran Tinggi Golan
“Republik Arab Suriah mencatat bahwa Israel terus mengubur limbah nuklir dengan konten radioaktif di 20 wilayah berbeda yang dihuni warga Suriah di Golan, khususnya di sekitar Gunung al-Sheikh,” kata laporan itu.
“Praktek ini telah membahayakan jiwa dan kesehatan warga Suriah di Golan Suriah yang diduduki, dan merupakan pelanggaran serius terhadap Konvensi Jenewa Keempat,” tambah laporan tersebut.
Israel adalah satu-satunya pemilik senjata nuklir di Timur Tengah. Rezim pendudukan itu tidak mengkonfirmasi atau menyangkal memiliki bom atom. Rezim tersebut diperkirakan memiliki 200 hingga 400 hulu ledak nuklir di gudang senjatanya.
Baca: Pertama Kali di PBB, AS Terang-terangan Dukung Pendudukan Israel atas Golan
Israel beralasan mereka bukan anggota Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT), yang tujuannya adalah untuk mencegah penyebaran senjata dan teknologi senjata nuklir.
Tel Aviv merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah selama Perang Enam Hari 1967 dan terus menduduki dua pertiga wilayah penting yang strategis tersebut sejak itu. (ARN)
