arrahmahnews

Kembali ke Khittah, Isu Culas untuk Hancurkan NU

Kembali ke Khittah, Isu Culas untuk Hancurkan NU

Arrahmahnews.com, SURABAYA – Kembali ke Khittah adalah sebuah isu culas untuk hancurkan NU, ujar Abdullah Faizin di akun facebooknya. Mereka mengarahkan fitnah laksana moncong Nuklir sekutu dan yang membidikkanya ke NU sebagai targetnya yang diibaratkan laksana kota Hiroshima dan Nagasaki di jepang yang hancur lebur saat itu, dengan asumsi mereka, bahwa NU akan hancur luluh seperti luluhnya kedua kota besar tersebut karena ledakan bom itu, tapi tidak, NU akan tetap bertahan bahkan berkembang menjadi besar, dan mereke akan hancur sendiri berkeping seperti dawuh Syaekhona Kholil yang merestui NU ini.

Di sisi lain mereka yang lantang bersuara keras menyarankan NU kembali ke khittah dengan segenap taktik liciknya baik lewat mimbar pribadinya maupun mimbar umum yang dipoles dengan panggung seperti kumpulan Ulama dan tokoh yang diakukan sebagai tokoh NU dengan air mata buayanya dengan tema “NU Menangis” adalah tidak lain dan tidak bukan hanya sebuah kebohongan besar “Buhtanun adzim” dari komplotan yang menjadikan NU seperti batu dikepalanya.

Baca: Koar-Koar Kembalikan NU ke Khittah, Tapi Digiring Dukung Prabowo

Mereka walaupun mengaku NU tapi bukan Ansih beritikad baik untuk NU, mereka adalah seperti ulat ulat yang ingin menggerogoti daun NU tapi tak kuat rahangnya seperti semut yang ingin mengerubungi dan makan manisnya NU, mereka yang berilmu dan punya nyali mengambil gulanya terjebak hingga mati dan hilang pengaruh dan dan kekuatan Ilmunya karena kwalat dengan NU yang diakuinya.

Ada yang bahkan ingin hengkang keluar dari NU kita malah bersyukur dan kita mempersilahkanya keluar NU tak butuh pecundang NU tak butuh pengkhianat NU tak butuh begundal-begundal yang tiap kali merendahkan derajat ulama kita, bayangkan pengurus NU se-alim itu dihujat sana-sani, ngakunya santri ngakunya ustad, ngakunya kyai tapi bau busuk dari kata kata kotor acapkali diarahkan untuk sesepuh yang Alim di NU.

Kita tidak boleh khawatir dan takut NU hancur seperti kota Nagasaki dan Hiroshima Mafia dan Tokoh penyerang NU akan berantakan pada waktunya kini satu persatu baik secara personal maupun kolektif kelompoknya sudah mulai merasakan racun ulama NU yang menjalar ditubuhnya bahkan jika masih terus akan menggerogoti popularitasnya seperti dawuhnya Mbah Kyai Kholil wali kharismatik yang disemayamkan di Bangkalan itu.

Baca: Netizen: Kenapa Kelompok Radikal Ingin Hancurkan NU?

Yang bermain di dalamnya adalah komplotan yang berasal dari bekas-bekas politkus yang punya masalah dengan NU, bekas yang mengaku masih dewan pakar aswaja NU, mereka bekas barisan sakit hati atas keputusan hasil kesepakan muktamar NU jombang, sebagian adalah pengurus dan aktifis FPI, dengan dasar bukti klarifikasisi PCNU lasem dan asumsinya kita bahwa spora pengasong khilafah dan NUGL/Garis cuklek (red: patah) ada didalamnya.

Tulisan ini sebagai antisipasi bersama bukan dendam seperti yang dituduhkan agar fitnah itu terjawab dan tidak membingungkan masyarakat khususnya warga NU, enak saja jika mereka fitnah kita dusuruh diam tapi mereka masih berkoar-koar, kalau ada yang menyatakan klarifikasi tulisan ini sebuah dendam berarti mereka yang biasa tiap hari adalah pendendam dan tak memahami arti berimbang dalam klarifikasi.

Baca: Website Garis Lurus Ingin Hancurkan NU dengan Taktik Fitnah dan Adu Domba

Hari ini detik ini mereka terus berupaya melemahkan hasil bahsul Masail dan tujuan utamanya adalah merapukan bahkan menghancurkan NU yang dianggap menjadi batu sandungan mereka, namun mereka lemah sendiri dan bahkan terbongkar aib kelemahannya, yah mungkin Allah tidak meridloinya dan bahkan memberikan karma atas perlakuanya terhadap Ulama kita.

Sangatlah berbahaya memusuhi para Ulama dan kyai sesepuh kita, sekali lagi ikuti Ulama kita, sowanlah kesana sesekali supaya hatimu adem, jika ingin selamat dari tamparan adzab dan percikan fitnah yang melanda umat, siapa mereka? Mereka adalah jajaran kyai sepuh yang telah berkhidmah di kepengurusan PBNU, hindari NU abal-abal yang tidak jelas dengan pengakuan tidak jelas pula. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca