Arab Saudi

Pemimpin Iran Prediksi Runtuhnya Rezim Saudi dalam Waktu Dekat

Arrahmahnews.com, MASHAD – Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatullah Sayyed Ali Khamenei, mengecam dukungan Barat terhadap rezim Saudi yang telah dengan terang-terangan melancarkan perang menghancurkan di Yaman dan menghabisi setiap aktivis yang dianggap membangkang, memprediksi kejatuhan keruntuhan kerajaan dalam waktu dekat.

“Saya tidak tahu rezim mana pun di kawasan ini dan mungkin di dunia, yang seburuk pemerintah Saudi. Tidak hanya lalim, diktator, korup dan tiran tetapi juga penjilat,” katanya, menyentuh pada laporan baru-baru ini tentang rencana AS bernilai miliaran dolar untuk membangun reaktor nuklir di kerajaan Saudi.

Baca: Pemimpin Tertinggi Iran: Kita akan Kalahkan Musuh dalam Perang Ekonomi

“Mereka (AS) ingin memasok peralatan nuklir kepada pemerintahan semacam itu. Mereka telah mengumumkan untuk membangun pusat-pusat produksi rudal untuk itu. Di sini, mereka tidak melihat masalah karena (Arab Saudi) bergantung pada mereka dan milik mereka.

Selanjutnya Ayatullah Khamenei memprediksi kejatuhan Arab Saudi dengan menyebut bahwa jikapun fasilitas dibangun, mereka akan jatuh ke tangan para pejuang Islam.

“Tentu saja, jika mereka membangunnya, saya pribadi tidak akan kecewa karena saya tahu bahwa fasilitas itu akan jatuh ke tangan para pejuang Islam dalam waktu yang tidak lama lagi.”

Baca: Kongres AS: Pemerintahan Trump Transfer Tekhnologi Nuklir Sensitif ke Arab Saudi

Sebuah laporan baru-baru ini menyebut bahwa pemerintah Amerika Serikat ( AS) diduga menjual teknologi nuklir kepada Arab Saudi.

Kedua belah pihak belum mencapai kesepakatan, tetapi masalah ini telah menimbulkan pertanyaan di Senat AS, di mana anggota parlemen telah menyatakan keprihatinan tentang negosiasi yang dilakukan dengan cara yang sangat buram.

Para anggota parlemen juga meminta Presiden AS Donald Trump untuk menunda pembicaraan dengan Arab Saudi mengenai perjanjian nuklir sipil bilateral.

Alasannya, otoritas Riyadh diduga memiliki peran dalam pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi. Namun, tudingan itu telah dibantah pemerintah Saudi (ARN)

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: