Dronenya Ditembak Jatuh Houthi, Saudi Bombardir Ibu Kota Yaman
SANA’A – Jet-jet tempur Saudi melakukan serangkaian serangan udara terhadap berbagai sasaran di ibukota Yaman, Sana’a, ditengah agresi tanpa henti mereka terhadap negara Arab termiskin di kawasan itu.
Menurut laporan lokal, jet Saudi menargetkan pangkalan udara al-Dailami dan berbagai titik lain pada hari Sabtu (23/03), tanpa memberikan informasi tentang tingkat kerusakan.
Serangan terjadi setelah tentara Yaman, yang didukung oleh pejuang dari komite populer, Houthi Ansharullah, menembak jatuh drone mata-mata Saudi saat sedang dalam misi pengintaian di utara ibukota pada hari sebelumnya.
Baca: OXFAM: Pasca Gencatan Senjata, Agresi Saudi Masih Tewaskan 3 Warga Sipil Yaman Perhari
“Pertahanan udara kami menembak jatuh Drone Predator MQ-1 di distrik Hamdan di utara ibukota Sana’a,” ungkap gerakan Houthi Ansarullah Yaman sebagaimana dikutip kantor berita Saba.
This is the wreckage of the American spy drone (MQ1),
Which was downed by Yemen anti-aircraft defenses last night at the northwest outskirt of Sanaa ( Hamdan district)
This is the second drone of this kind that was downed over the Capital Sanaa since the beginning of this war pic.twitter.com/eXtTFfGuGr
— Nasser Arrabyee (@narrabyee) March 23, 2019
MQ-1 adalah pesawat terbang Amerika yang diujicobakan dari jarak jauh dan dibuat oleh General Atomics yang digunakan terutama oleh angkatan udara AS dan Badan Intelijen Pusat.
Sekitar 20 pesawat mata-mata telah ditembak jatuh sejak perang Saudi di negara miskin itu dimulai lebih dari tiga tahun lalu.
Pasukan Yaman biasanya menanggapi serangan udara Saudi dengan serangan roket terhadap tempat-tempat berkumpulnya pasukan dan tentara bayaran koalisi di wilayah barat daya kerajaan Jizan.
Arab Saudi dan sejumlah sekutu regionalnya meluncurkan kampanye militer yang menghancurkan terhadap Yaman pada Maret 2015, dengan tujuan membawa pemerintahan mantan presiden Abd Rabbuh Mansour Hadi kembali berkuasa dan menghancurkan Ansarullah.
Sejumlah negara Barat, Amerika Serikat dan Inggris khususnya, memasok koalisi Saudi dengan berbagai senjata pasukan dan peralatan militer canggih serta bantuan logistik dan intelijen. (ARN)