JENEWA – Badan anak-anak PBB mengatakan bahwa sekitar 40 anak telah tewas dalam satu tahun demonstrasi di sepanjang pagar yang memisahkan Jalur Gaza yang terkepung dan wilayah yang diduduki Israel, yang dikenal dengan Great March of Return.
Menurut UNICEF pada hari Kamis (28/03), hampir 3.000 anak lainnya telah dirawat di rumah sakit akibat cedera sejak awal protes satu tahun yang lalu. Cedera mereka banyak yang mengarah ke cacat seumur hidup.
Baca: Netanyahu Ancam Lancarkan Serangan Besar-besaran ke Jalur Gaza
Direktur Timur Tengah UNICEF, Geert Cappelaere, menyuarakan kemarahan atas meningkatnya jumlah korban, menyerukan diakhirinya kekerasan terhadap anak-anak di Gaza dan di tempat lain di seluruh wilayah pendudukan.
“UNICEF mengulangi kemarahannya pada jumlah anak yang sangat banyak yang terbunuh dan terluka akibat konflik bersenjata 2018,” kata Cappelaere.
Bulan lalu, Cappelaere juga menyatakan kesedihan atas pembunuhan remaja pria Palestina oleh tembakan Israel di Jalur Gaza. (ARN)