Arrahmahnews.com, CHICAGO – Seorang analis politik mengatakan bahwa terlepas dari siapa yang memerintah di Gedung Putih, pemerintah AS selalu menggunakan senjata terlarang, termasuk bahan kimia, dalam semua perang agresi mereka, terutama di kawasan Timur Tengah.
Stephen Lendman membuat pernyataan ini dalam sebuah wawancara eksklusifnya dengan Press TV pada hari Minggu (03/03), ketika ditanya tentang serangan baru-baru ini di kota Baghouz di provinsi timur Deir Ezzor di Suriah oleh koalisi militer pimpinan AS, yang diklaim memerangi kelompok teroris ISIS/Daesh di negara ini.
Menurut kantor berita resmi Suriah, SANA, mengutip sumber-sumber lokal, pesawat militer pimpinan AS itu melakukan serangan bom di kota Suriah menggunakan amunisi fosfor putih terhadap tanah pertanian milik warga.
Baca: VIDEO: AS Gunakan Fosfor Putih dalam Serangan ke Suriah Timur
Lendman berkata, “(Dalam) semua ini (perang agresi AS), [termasuk] agresi terhadap Palestina [dan] di Suriah … mereka menggunakan senjata terlarang, [dan bahan] senyawa kimia untuk [melakukan] kejahatan tingkat tinggi.”
“Tidak masalah apakah Republikan atau apa yang saya sebut Demokrat yang tidak demokratis berkuasa di Washington, mereka semua berada di halaman yang sama dalam mengobarkan perang agresi ilegal, revolusi warna, kudeta kuno … Ini terus berlangsung tanpa akhir, “tambahnya.
Mengacu pada serangan koalisi pimpinan-AS baru-baru ini di kota Suriah, analis itu mengatakan, “AS mendukung para teroris ini, berpura-pura memerangi mereka, tetapi di antara hal-hal yang dilakukan AS di Suriah … adalah menggunakan senjata ilegal dimana satu diantaranya adalah fosfor putih. Apa yang dilakukan fosfor putih? Itu adalah senjata teror, senjata yang menghancurkan. Siapa pun yang terpapar, (Bahan kimia) itu membakar daging hingga ke tulang … Jadi secara harfiah itu seperti disiksa sampai mati perlahan-lahan.”
Baca: AS Kembali Gunakan Fosfor Putih dalam Serangannya di Deir Ezzor
“Inilah yang digunakan AS di Suriah dan Saudi melakukan hal yang sama di Yaman. AS dalam semua perang yang dilancarkannya… telah menggunakan senjata terlarang. Mereka melakukannya di Korea Utara, melakukannya di Asia Tenggara, Vietnam, Kamboja, telah melakukannya di … Yugoslavia, telah melakukannya di semua perang pasca 11 September,” tambah Lendman. (ARN)
Sebar:
