arrahmahnews

1 Multaqo Ulama dari Mbah Moen dan Habib Lutfi bin Yahya Hancurkan 3 Ijtima’ Ulama

Multaqo Ulama

Arrahmahnews.com, JAKARTA – 1 Multaqo Ulama dari Mbah Moen dan Habib Luthfi Hancurkan 3 Ijtima Ulama. Mantab betul kawan-kawan! Multaqo Ulama, sepertinya merupakan sebuah event yang sengaja dibuat untuk meneduhkan umat yang sedang galau menghadapi hasil Ijtima Ulama.

Multaqo Ulama

Multaqo Ulama

Apa yang dilakukan Ijtima Ulama merupakan pertemuan yang membahas mengenai politik praktis. Apalagi banyak sekali orang-orang yang ada di sana memiliki semboyan berbau-bau makar.

Mereka mengancam-ancam untuk melakukan perang kalau curang. Padahal curangnya saja tidak ada. Kalau bisa membuktikan kecurangan sampai bisa membuat kecurangan itu membuat selisih puluhan juta suara, itu baru silakan ngebacot. Belum dilapor, sudah teriak-teriak curang. Ini adalah provokasi.

Baca: Nasehat Cerdas Rudi S. Kamri ke Prabowo ‘Jangan Mau Dijebak Amien Rais dan Elite 212’

Apalagi yang ada di Ijtima Ulama itu, adalah orang-orang yang ada di kubu BPN. Mereka kebanyakan timses Prabowo Sandi. Mereka sudah tidak ada malu menggunakan agama untuk melegalkan dan mencapai apa yang mereka mau.

Kita tahu saat ini bahwa suara rakyat sudah condong ke Jokowi. Tidak perlu dipertanyakan lagi. Tidak perlu diganggu gugat lagi.

Sebenarnya kita berbicara mengenai Jokowi yang ingin ditumbangkan secara inkonstitusional. Maka Multaqo Ulama, acara yang diinisiasi oleh Mbah Moen dan Habib Luthfi ini menjadi sangat penting.

Ulama pendukung Jokowi memang lebih dewasa dan lebih baik ya. Lihat Mbah Moen dan Habib Luthfi.

Acara Multaqo Ulama ini menjadi sebuah acara perkumpulan habib, cendekiawan agama dan berbagai ulama untuk menyatukan suara. Mereka ingin umat Islam tidak mudah diprovokasi oleh aksi-aksi inkonstitusional.

Mereka mengharamkan aksi-aksi inkonstitusional seperti People Power, Makar dan lain-lain. Itu bukan jihad. Menurut Multaqo Ulama, itu adalah bughat! Apa itu bughat? Bughat adalah sebuah pemberontakan.

Baca: Wahabi, HTI dan Kelompok Radikal Kompak Hancurkan Pancasila dan NU

Acara Multaqo Ulama ini dihadiri sekitar 1.500 orang peserta dari ulama sepuh, berbagai ormas, habib dan cendekiawan muslim. Acara ini jauh lebih besar ketimbang Ijtima Ulama III, yang bicaranya gak jelas dan malah bicarakan politik. Kalau target Ijtima Ulama 3 sih katanya 1.500 orang.

Tapi kalau bicara tentang Targetnya hanya 1.500, realisasi mereka kan biasanya hanya setengahnya atau bahkan 10 persen.

Misalnya koar hadir 7 juta orang, ternyata yang hadir hanya 400 ribu orang. Gak sampe 1/10 kakak. Kan semprul? Apalagi ustadznya katanya ada Yusuf Martak yang sering dikait-kaitkan dengan Lapindo. Coba di cek dulu kebenarannya.

Katanya Yusuf Martak ketakutan kalau Jokowi menang, dia akan ditagih utang kerugian Lapindo Brantas. Jokowi katanya akan memberantas Lapindo Brantas.

Baca: Ada Yusuf Martak di Lumpur Lapindo dan GNPF Ulama

Coba dicek dulu. Agar tidak terhindar dari fitnah. Apakah saya sudah cukup mirip seperti om Andi Arief? Ya kita kan harus kros cek. Itu kan katanya. Hehehe.

Multaqo Ulama justru memberikan sebuah pandangan yang jauh lebih Islami ketimbang Ijtima Ulama. Ketika Ijtima Ulama seolah-olah membuat sebuah sistem baru di samping sistem demokrasi,

Multaqo Ulama membawa umat untuk tidak terprovokasi. Agama adalah untuk kemaslahatan hidup umat, bukan melakukan provokasi.

Multaqo Ulama dikerjakan untuk menghancurkan efek provokasi yang ditimbulkan oleh Ijtima Ulama. Gerakan tanpa bayangan dari Mbah Moen dan Habib Luthfi ini justru menjelaskan bahwa kegiatan inkonstitusional itu adalah bentuk pemberontakan.

Apa saja isinya? Mari kita simak apa yang diucapkan dan dijelaskan oleh Manarul Hidayat, seseorang Cendekiawan Muslim yang ada di dalam acara Multaqo Ulama.

Kami mengajak seluruh umat Islam di Indonesia untuk tidak terpancing dalam melakukan aksi-aksi inkonstitusional, baik langsung maupun tidak langsung.

Tindakan inkonstitusional bertentangan dengan ajaran Islam dan dapat mengarahkan bughat.

kata Manarul Hidayat.

Setidaknya ada 8 poin penting yang dihasilkan dalam acara Multaqo Ulama ini. Ke delapan poin ini tidak akan penulis tuliskan semua secara rinci. Tapi mari kita simak satu per satu intinya.

Baca: Ijtima Ulama III VS Multaqo Ulama, Habaib dan Cendikiawan Muslim

Pertama, Islam yang disiarkan di Indonesia adalah Islam yang Rahmatan Lil Alamin.

Kedua, untuk menyambut bulan suci Ramadhan, meningkatkan ukhuwah Islamiyah, silaturahim, hindari fitnah dan saling memaafkan.

Ketiga, untuk mewujudkan stabilitas keamanan.

Keempat, untuk menghindari aksi provokasi.

Kelima, menaati peraturan negara sebagai hubungan konstruktif.

Keenam, untuk tidak makar dan melakukan aksi inkonstitusional.

Ketujuh, untuk fastabiqul khairat, melakukan kebaikan untuk ekonomi umat.

Kedelapan, terus mengawal implementasi kesepakatan Multaqo Ulama.

Sungguh delapan poin yang sangat penting dan perlu kita perhatikan bersama. Saya sebagai umat non-Muslim, kalau kalian mau sebut kafir ya urusan kalian lah. Saya sebagai umat non-muslim bersyukur ada saudara-saudara Muslim yang bisa berpikir begitu komprehensif seperti Multaqo Ulama.

Kapan ya ada Konvensi Pendeta? Supaya nanti gak ada orang-orang yang sudah sujud syukur merayakan kemenangan seperti tahun 2014, dan akhirnya gereja itu ramai-ramai ditinggalkan karena bohong. Hahaha.Begitulah mantap-mantap. (ARN/Seword)

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: