Arrahmahnews.com, SANA’A – Persatuan Jurnalis Yaman pada hari Sabtu (04/05) telah meluncurkan laporan yang mendokumentasikan bahwa 243 jurnalis telah terbunuh dan 22 lainnya terluka oleh perang koalisi agresi yang dipimpin Saudi sejak 2015.
Dalam konferensi pers yang diadakan di Sana’a pada kesempatan Hari Kebebasan Pers Sedunia itu, ketua serikat tersebut, Ali Abdullah Sabri, mengatakan bahwa laporan itu juga mendokumentasikan kejahatan perang dan pelanggaran yang dilakukan oleh agresi terhadap rakyat Yaman dan infrastrukturnya.
Laporan tersebut menegaskan bahwa agresi menargetkan dalam empat tahun, 30 pusat penyiaran radio dan televisi, serta memblokir dan mengkloning saluran satelit beserta situs web ditambah lagi memblokir siaran di satelit Arabsat dan Nilesat.
Baca: PBB: Jumlah Korban Tewas dalam Perang Yaman Bisa Lampaui 230.000 Jiwa
“Koalisi mencegah dan menghentikan 143 jurnalis internasional serta perwakilan media asing memasuki Yaman karena berusaha menutupi kejahatannya terhadap warga negara”, tambah laporan itu yang dikutip oleh SABA.
Menurut laporan tersebut, koalisi memblokir puluhan akun milik para aktivis dan jurnalis Yaman dan asing di media sosial serta menghancurkan 21 perusahaan.
Konferensi itu juga memuji peran besar yang dimainkan oleh media nasional untuk menghadapi dan mengungkap kejahatan agresi dan pengepungannya kepada komunitas internasional.
Serikat pekerja menyerukan PBB untuk menekan negara-negara agresi agar menghentikan perang, mencabut pengepungan di bandara Sanaa dan semua pelabuhan serta mengizinkan perjalanan bagi orang-orang Yaman serta wartawan asing. (ARN)
Sebar:
