Arab Saudi

PBB: Penarikan Pasukan Houthi dari Pelabuhan Hodeidah Berjalan sesuai Rencana

Arrahmahnews.com, HODEIDAH – PBB mengatakan bahwa penarikan pasukan Houthi dari pelabuhan-pelabuhan utama provinsi Hudaydah di Yaman barat berjalan “sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan” untuk hari kedua, sedangkan mantan pemerintah yang didukung Saudi masih menolak untuk menarik pasukan pengepungannya dari Hodeidah sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak di Swedia tahun lalu.

Gerakan Houthi Ansarullah Yaman mengendalikan pelabuhan-pelabuhan utama Salif dan Ras Isa dan Hodeidah, yang telah dikepung ketat oleh mantan pemerintah negara yang didukung Saudi, yang dipimpin oleh mantan presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi, sejak Juni tahun lalu.

Lebih dari 70 persen impor Yaman biasa masuk lewat dermaga Hodeidah, jalur kehidupan bagi ekonomi negara yang dilanda perang itu. Salif digunakan untuk membongkar semua jenis biji-bijian utama dan Ras Isa, adalah terminal minyak vital, digunakan untuk mengekspor minyak mentah ringan Ma’rib.

Baca: Houthi Tarik Pasukan dari Tiga Pelabuhan Utama Yaman

Blokade yang berkelanjutan oleh koalisi Saudi terhadap pelabuhan-pelabuhan itu telah mendorong puluhan ribu orang di Yaman berada di ambang kelaparan dan melumpuhkan ekonomi negara itu.

Dalam upaya untuk mencegah situasi kemanusiaan dari kerusakan lebih lanjut dan untuk mencegah serangan skala penuh oleh koalisi yang dipimpin Saudi di pelabuhan, Houthi menandatangani perjanjian yang diperantarai PBB dengan mantan pemerintah di Swedia pada Desember lalu.

Pihak yang bertikai sepakat untuk menarik pasukan mereka dari pelabuhan dalam proses dua tahap, tahap pertama yang dari pihak Houthi secara sepihak dimulai pada hari Sabtu dan dijadwalkan selesai pada hari Selasa.

Baca: Houthi Minta PBB Desak Milisi Dukungan Saudi Mundur dari Hodeidah

“Ketiga pelabuhan dipantau secara bersamaan oleh tim-tim PBB saat pasukan militer meninggalkan pelabuhan dan Coast Guard mengambil alih tanggung jawab untuk keamanan,” ujar Letjen Michael Lollesgaard, kepala Komite Koordinasi Penarikan PBB (RCC), dalam sebuah pernyataan pada Hari Minggu (12/05). (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca