Arrahmahnews.com, RAMALLAH – China dan Rusia tidak akan berpartisipasi dalam konferensi ekonomi pimpinan AS yang akan diadakan di Bahrain bulan depan untuk mempromosikan rencana kontroversial Washington untuk konflik Israel-Palestina.
Organisasi berita dan informasi Chronicle Palestina melaporkan pada hari Senin (26/05) bahwa Duta Besar China untuk Palestina, Guo Wei, memberi tahu Nabil Shaath, penasihat kebijakan luar negeri untuk Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas, bahwa Beijing dan Moskow telah membuat perjanjian untuk memboikot acara tersebut,. Pertemuan itu dilaporkan terjadi di kota Ramallah di Tepi Barat yang diduduki Israel.
“Pemboikotan konferensi Bahrain dilaksanakan dalam kerangka perjanjian bilateral Rusia-China untuk tidak berpartisipasi di dalamnya,” ujar Wei sebagaimana dikutip kantor berita Palestina, Wafa.
Baca: Hamas Kecam Rencana Konferensi Bahrain Bahas Kesepakatan Abad Ini Trump
Wei menekankan posisi Beijing “dalam mendukung perjuangan dan rakyat Palestina, termasuk hak mereka untuk menentukan nasib sendiri dan pembentukan negara Palestina yang merdeka di dalam perbatasan 1967 dengan Yerusalem Timur (al-Quds) sebagai ibukotanya,” tambah badan itu.
Israel mengklaim keberadaannya setelah perang yang didukung Barat melawan negara-negara Arab pada tahun 1948. Pada tahun 1967, Israel menduduki Tepi Barat dan bagian-bagian lain dari tanah Arab selama perang baru.
Washington merahasiakan rencana itu, yang oleh Presiden Donald Trump dipuji sebagai “kesepakatan abad ini”. Akan tetapi, informasi yang bocor menunjukkan bahwa kesepakatan tersebut berisi pelanggaran serius terhadap tuntutan lama orang-orang Palestina. (ARN)
Sebar:
