arrahmahnews

Duta WikiLeaks: Assange Diperlakukan dengan Sadis

Arrahmahnews.com, LONDON – Duta WikiLeaks, Joseph Farrell, menggambarkan perlakuan yang diterima Julian Assange selama ini sebagai hal yang “sadis,” mengklaim kedutaan Ekuador dengan sengaja bertindak untuk mengisolasinya dari pengunjung dan komunikasi eksternal, selain mencegahnya mendapat perawatan medis yang diperlukan, membuat kondisi Bos WikiLeaks itu saat diseret keluar dan dijebloskan ke penjara lebih buruk dari yang dibayangkan banyak orang.

“Julian menghabiskan tujuh tahun di kedutaan Ekuador, ia dicegah dari mendapat perawatan rumah sakit, ia memiliki berbagai masalah medis, kondisinya secara medis tidak stabil… Dan tahun terakhir ia berada di kedutaan sangat melelahkan. Pemerintah Ekuador telah memutus komunikasinya, ia tidak diizinkan untuk dikunjungi, dan ia pada dasarnya dimasukkan ke dalam semacam ruang isolasi. Cara mereka memperlakukannya pada tahun lalu, menurut saya, sadis. Jadi dia masuk penjara dari keadaan yang jauh lebih buruk daripada yang dibayangkan kebanyakan orang,” ujar Farrel dalam sebuah protes yang diadakan untuk memberi dukungan pada pendiri WikiLeaks tersebut.

Baca: AS Tuduh Assange dengan 17 Dakwaaan Spionase, Hukuman Bisa Capai 175 Tahun

Protes untuk mendukung Julian Assange, berlangsung pada hari Kamis (30/05) di luar Pengadilan Westminster London Magistrates yang mengadakan sidang dengar tentang kemungkinan ekstradisi Assange ke Amerika Serikat.

Duta Wikileaks, mengatakan kepada Sputnik di luar pengadilan bahwa kemungkinan ekstradisi Assange ke Amerika Serikat akan menjadi preseden berbahaya bagi kebebasan jurnalis di seluruh dunia.

“Pesannya adalah intimidasi. Mengerikan. Dan jika AS dapat menjangkau seberang lautan kepada jurnalis yang melakukan penerbitan dari Inggris maka tidak ada yang menghentikan mereka dari melakukan hal itu kepada anda … Dan itu menetapkan preseden yang menunjukkan tidak ada yang bisa menghentikan mereka,” kata Farrell.

Ia menekankan perlunya untuk menolak kebijakan intimidasi terhadap jurnalis dan meminta pihak berwenang Inggris untuk mencegah kemungkinan ekstradisi Assange.

Baca: Kuasa Hukum: Assange Dijadikan Sasaran Spionase dan Pemerasan

“Kita semua harus menentang ini. Kita harus menentang ekstradisi ini, kita harus menentang taktik intimidasi pemerintahan Trump dan fokusnya harus pada Mendagri [Sajid Javid]. Dia dapat menghentikan ekstradisi ini. Dia harus. Tidak ada yang harus dianiaya atau diadili karena menerbitkan informasi yang benar,” ujar Farrell menekankan.

Assange saat ini menjalani hukuman 50 minggu di Britania Raya karena tuduhan pelanggaran persyaratan jaminan pembebasannya dan berlindung di Kedutaan Besar Ekuador di London. Di Amerika Serikat, ia dicari dengan tuduhan spionase dan bisa menghadapi 175 tahun penjara.

Pendiri WikiLeaks itu juga terancam diekstradisi ke Swedia di mana jaksa penuntut memutuskan untuk membuka kembali investigasi terhadap tuduhan serangan seksual terhadapnya.

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca