Australia

Selandia Baru Hapus Israel dari Peta di Website Pemerintah

Arrahmahnews.com, WELLINGTON – Situs resmi pemerintah Selandia Baru telah menerbitkan peta Timur Tengah yang hanya menunjukkan Palestina dan tidak mengakui Israel.

Situs web Imigrasi Selandia Baru memposting peta itu sebagai bagian dari lembar fakta yang memberikan informasi tentang imigran Palestina ke Selandia Baru.

Halaman tersebut merujuk pada “penindasan masif terhadap Palestina” yang disebabkan oleh Israel selama Intifada (kebangkitan) Kedua. Peta tersebut juga menunjukkan “sanksi ekonomi Israel dan blokade terhadap Gaza yang dikuasai Hamas.”

Lembar fakta itu bahkan mengidentifikasi Yerusalem Timur al-Quds sebagai “ibu kota Negara Palestina.”

Baca: Selandia Baru akan Tarik Pasukan dari Irak pada 2020

Tetapi Halaman web itu kemudian dihapus setelah memicu beberapa keluhan di media sosial.

Institut Israel Selandia Baru mendesak menteri imigrasi negara itu untuk “segera meminta maaf atas gambar yang menyinggung dan mengkonfirmasi bahwa itu tidak mencerminkan kebijakan Pemerintah.”

Gaza telah dikepung Israel sejak Juni 2007, yang telah menyebabkan penurunan standar hidup disana. Israel juga telah melancarkan tiga perang besar terhadap kantong itu sejak 2008, menewaskan ribuan warga Gaza setiap kali dan menghancurkan infrastruktur wilayah miskin yang sudah miskin itu.

Baca: PM Selandia Baru Perintahkan Penyelidikan Tingkat Tertinggi Penembakan Massal Christchurch

Gaza juga telah menyaksikan ketegangan sejak 30 Maret 2018 yang menandai dimulainya protes Great March of Return, dengan para peserta menuntut hak untuk kembali bagi mereka yang diusir dari tanah airnya.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, Pasukan Israel telah menewaskan sedikitnya 305 warga Palestina sejak awal unjuk rasa dan melukai lebih dari 17.000 lainnya. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca