Arrahmahnews.com, MOSKOW – Rusia menolak laporan media AS tentang penarikan ahli dan penasihat militer Rusia dari Venezuela.
Penolakan itu muncul setelah The Wall Street Journal mengklaim bahwa Rusia akan memangkas jumlah pakar militernya di Venezuela dari sekitar 1.000 menjadi “hanya beberapa lusin” di tengah krisis politik dan ekonomi yang mencengkeram negara Amerika Latin itu.
“Ini adalah satu lagi ‘berita’ yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan kenyataan. Pekerjaan sedang dilakukan sesuai dengan kewajiban yang ada, dan tidak ada pembicaraan tentang pemotongan,” kata duta besar Rusia untuk Caracas, Vladimir Zaemsky, Senin (02/06).
Baca: Dubes: Rusia Bantu Venezuela Bersiap Hadapi Ancaman AS
Mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, surat kabar harian Amerika itu melaporkan pada hari Minggu bahwa kontraktor pertahanan negara Rusia Rostec, yang melatih pasukan Venezuela dan menawarkan saran untuk mengamankan kesepakatan senjata, akan mengurangi jumlah stafnya di Caracas menjadi “hanya beberapa lusin” dari yang semula berjumlah sekitar 1.000.
Baca: Dubes: Rusia Bantu Venezuela Bersiap Hadapi Ancaman AS
Layanan pers Rostec mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa The Wall Street Journal telah “melebih-lebihkan jumlah staf Rostec di Venezuela beberapa kali,” dan mencatat bahwa jumlah itu sebenarnya tetap “tidak berubah selama bertahun-tahun.”
“Adapun para ahli teknis, mereka datang ke negara itu dari waktu ke waktu untuk memperbaiki peralatan yang dikirim sebelumnya dan menyediakan pemeliharaan teknis,” tambah Rostec. (ARN)