arrahmahnews

Parleman Irak: Kedutaan AS di Baghdad Sarang Mossad dan ISIS

BAGHDAD – Seorang anggota parlemen senior Irak memperingatkan bahwa kedutaan AS di Baghdad terlibat dalam “kegiatan mencurigakan,” dan menambahkan agen mata-mata Israel (Mossad) dan kelompok teroris Daesh/ISIS telah terlihat secara teratur mengunjungi misi diplomatik.

“Kedutaan AS di Baghdad telah berubah menjadi pusat kegiatan Mossad dan ISIS (Daesh),” kata Hassan Salem seperti dikutip oleh situs berita al-Sumariya Irak.

Salem mengatakan kedubes AS sedang mencampuri urusan dalam negeri Irak dengan memata-matai, menyebarkan desas-desus, dan merencanakan plot.

“Pelanggaran kedutaan AS terhadap hukum dan melupakan tanggung jawabnya berdasarkan hukum internasional berarti bahwa pusat itu tidak dapat disebut kedutaan dan oleh karena itu, penutupannya secara hukum diperlukan,” kata anggota parlemen Irak itu.

AS memberikan perlindungan kepala Daesh

Salem sebelumnya menegaskan bahwa pasukan AS di pangkalan militer Ain al-Assad melindungi pemimpin ISIS, Ibrahim al-Samarrai, alias Abu Bakar al-Baghdadi, di gurun barat provinsi Anbar, Irak.

“Al-Baghdadi menggunakan gurun Anbar sebagai tempat yang aman, sementara pasukan AS memberinya semua sarana dukungan dari stasiun mereka di pangkalan militer Ain al-Assad di provinsi Anbar,” kata Salem bulan Februari lalu.

BacaMenhan Irak: Hashd al-Shaabi Kekuatan Besar untuk Seluruh Bangsa.

Salem berargumen pada saat itu bahwa dukungan Amerika untuk al-Baghdadi “berasal dari ketakutan Washington terhadap rancangan undang-undang tentang pengusiran pasukan asing dari Irak”.

Juga pada bulan Februari, mantan Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki untuk pertama kalinya membocorkan rahasia tentang bagaimana Amerika Serikat mendukung Daesh dan dengan sengaja membiarkan pasukan teror Takfiri mendapatkan kekuasaan di Irak sehingga Washington dapat menyusup kembali ke negara Arab itu.

Dia mengatakan pemerintahan mantan Presiden Barack Obama telah memainkan peran kunci dalam penciptaan Daesh dengan membiarkan kelompok teroris itu menguasai wilayah Irak.

Pada bulan Maret, seorang pakar keamanan Irak juga mengungkapkan bahwa kedutaan besar Amerika di Irak melakukan tindakan mencurigakan, dan menggambarkan misi tersebut sebagai ruang operasi AS-Israel yang berusaha untuk membuat wilayah itu tidak stabil.

Abbas al-Ardawi dikutip oleh situs berita al-Ma’alomeh mengatakan bahwa pemerintah AS memberikan tekanan pada Baghdad untuk memperpanjang penempatannya di Irak.

Dia mengatakan relokasi teroris dari kota Baqouz di Suriah Timur ke pangkalan-pangkalan AS di Irak bertujuan untuk menggerakkan ketegangan dan ketidakamanan di negara itu serta menemukan dalih untuk melanjutkan penyebaran pasukan Amerika.

BacaPakar Irak: Video Kemunculan Al-Baghdadi untuk Membenarkan Penyebaran Militer AS di Irak.

Al-Ardawi mengatakan anggota parlemen Irak tentu ingin semua pasukan AS diusir dari negara itu sesegera mungkin, mengingat fakta bahwa tentara Irak mampu memerangi ISIS.

Seorang ahli senior Irak lainnya pada Januari memperingatkan upaya Washington untuk meningkatkan pengaruhnya di Irak, dan mengatakan mata-mata Israel dan teroris Daesh hadir di seluruh pangkalan AS di Irak.

Hafez Al-e Basharah mengatakan kepada situs berita al-Ma’aloumeh bahwa AS berusaha meningkatkan kehadirannya di Irak dan pasukan Amerika telah ditempatkan di bagian selatan Baghdad.

Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa pasukan AS tidak mengizinkan warga Irak memasuki pangkalan mereka di negara itu dalam upaya untuk menyembunyikan kenyataan dari opini publik.

Agen intelijen Israel juga beroperasi dari pangkalan-pangkalan itu, tempat para teroris Takfiri juga menerima perlindungan dan pelatihan, ia menambahkan. [ARN]

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca