arrahmahnews

Desak Tankernya Dilepas, Iran Peringatkan Inggris: Jangan Masuki Permainan Berbahaya

Arrahmahnews.com, Tehran – Iran mendesak Inggris untuk segera membebaskan kapal supertankernya yang direbut secara ilegal di Gibraltar, memperingatkan London agar tidak memasuki “permainan berbahaya tanpa akhir yang terlihat”.

Pada 4 Juli, kepolisian dan agen bea cukai Gibraltar, dibantu oleh detasemen Marinir Kerajaan Inggris, naik dan menyita kapal supertanker Iran Grace 1 di Selat Gibraltar, atas permintaan dari Amerika Serikat.

Para pejabat Inggris dan Gibraltar mengklaim bahwa supertanker berkapasitas 300.000 ton itu kemungkinan mentransfer hingga 2 juta barel minyak ke kilang Baniya di Suriah yang berarti pelanggaran sanksi Uni Eropa terhadap negara Arab itu.

Baca: Iran Dituduh Coba Rampas Kapal Inggris, Zarif: Klaim Murahan!

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi, menolak klaim ini pada Hari Jum’at (12/07), mengatakan kapal tanker itu tidak menuju Suriah karena tidak ada pelabuhan Suriah yang bisa menerima kapal dengan kapasitas seperti itu.

“Dokumen-dokumen dan bukti-bukti dan pernyataan kontradiktif yang dibuat oleh Inggris semua menunjukkan bahwa tuduhan London, secara hukum, tidak begitu penting dan patut diperhatikan kecuali jika mereka ingin masuk ke dalam permainan berbahaya di bawah pengaruh Amerika tanpa akhir yang terlihat, “Kata Mousavi.

Berbicara dalam sebuah wawancara dengan IRNA, juru bicara Iran itu menyarankan Inggris tidak terlibat dalam skenario seperti “situasi saat ini”.

Baca: HOAX! Iran Coba Rampas Kapal Tanker Inggris di Teluk Persia

“Kami masih menuntut agar mereka melepaskan kapal tanker minyak ini sesegera mungkin karena itu menguntungkan semua pihak,” tambahnya.

Tak lama setelah penyitaan, Kementerian Luar Negeri Iran memanggil duta besar Inggris dimana negara itu mengekspresikan protes kerasnya pada langkah tersebut.

Di Kementerian Luar Negeri, Rob Macaire diberitahu bahwa langkah Marinir Kerajaan Inggris sama dengan “pembajakan laut”, dan bahwa Inggris harus segera melepaskan kapal tanker minyak tersebut.

Presiden Iran Hassan Rouhani juga memperingatkan Inggris tentang “konsekuensi” dari langkah itu, menyebut tindakan itu “sangat rentan, keji, dan salah” dan “merugikan [Inggris] mereka.” (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca