Arrahmahnews.com, Beirut – Menteri Luar Negeri Lebanon, Gebran Bassil, mengatakan bahwa pembongkaran baru-baru ini terhadap sekelompok rumah-rumah Palestina di yang wilayah pendudukan al-Quds Yerusalem Timur sejalan dengan kebijakan rezim Israel untuk menghilangkan masalah Palestina.
“Israel menghancurkan rumah-rumah di Tepi Barat, menggusur pemilik tanah dari al-Quds dan pinggirannya, dan menolak hak untuk kembali sesuai kerangka “kesepakatan abad ini” dalam upaya melikuidasi tujuan Palestina,” ujar Bassil dalam postingan yang dipublikasikan di halaman Twitter resminya pada hari Kamis (25/07).
Ia menambahkan, “Ada orang-orang yang menciptakan masalah untuk mengalihkan perhatian saudara-saudara Palestina kita dari bahaya terbesar yang akan datang. Komunitas internasional telah menutup mata terhadap kebenaran, dan beberapa dari mereka yang mengadvokasi kebenaran juga mengabaikan masalah ini.”
Baca: VIDEO: Pasukan Israel Mulai Hancurkan Rumah-rumah di Yerusalem Al-Quds
Pada hari Rabu, Amerika Serikat memveto Dewan Keamanan PBB dari mengeluarkan resolusi yang mengutuk penghancuran Israel terhadap sekitar 70 rumah di 10 gedung apartemen di lingkungan Sur Bahir, di Yerusalem.
Indonesia, Kuwait, dan Afrika Selatan sebelumnya mengedarkan konsep pernyataan yang menyatakan keprihatinan besar atas pembongkaran itu. Mereka menyatakan bahwa praktik semacam itu akan merusak kelayakan dari apa yang disebut solusi dua-negara, dan prospek untuk penyelesaian yang adil dan langgeng dari konflik yang telah berlangsung beberapa dekade antara Israel dan Palestina.
Baca: PLO: Mahkamah Internasional Harus Adili Israel atas Pembongkaran Perumahan di Yerusalem
Sekretaris jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Saeb Erekat, mengutuk keras pembongkaran pada hari Selasa, menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mendorong Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) agar segera membuka penyelidikan atas insiden tersebut. (ARN)
Sebar:
