Arrahmahnews.com, Bangkok – Para menteri luar negeri Asia Tenggara membuka pertemuan tahunan mereka ke-52 pada hari Rabu (31/07) dengan seruan dari tuan rumah Thailand untuk integrasi lebih dalam guna memperluas perdagangan dan meningkatkan kesejahteraan di kawasan di tengah meningkatnya tantangan global.
Pertemuan itu berlangsung dalam bayang-bayang meningkatnya ketegangan keamanan di Semenanjung Korea, klaim teritorial China di Laut Cina Selatan dan perang dagang AS-Cina.
Asean, yang berusaha meningkatkan suaranya sendiri sebagai pemain global, juga menjadi tuan rumah bagi serangkaian menteri luar negeri dari mitra-mitra strategis dan dialog utama, termasuk Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, Menteri Luar Negeri China Wang Yi dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.
Baca: Di KTT Asean-AS, Jokowi Serukan Perdamaian di Palestina
Menteri Luar Negeri Thailand Don Pramudwinai mengatakan kepada rekan-rekannya di 10 negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara bahwa mereka harus “lebih gesit” di tengah meningkatnya nasionalisme secara global.
Ia menegaskan, bahwa terlalu mengutamakan kepentingan negara sendiri dan berpikiran sempit bukanlah pilihan bagi negara-negara ASEAN. Ia memperingatkan jalan yang dihadapi ASEAN pada masa depan kemungkinan tidak akan mudah, namun kerjasama antara negara sesama anggota dan mitra-mitra dari luar blok itu akan membantu mempertahankan pertumbuhan jangka panjang. (ARN)