Arrahmahnews.com, Arab Saudi – Seorang anggota kerajaan Saudi, Ahmed Bin Abdul Aziz, kemarin memperingatkan “keterlibatan kerajaan dalam perang dengan Iran.”
“Saya akan menentang Pangeran Mahkota Saudi Mohammed Bin Salman jika ia memutuskan bergabung dengan aliansi militer AS-Inggris untuk menghadapi Iran,” ujar Abdul Aziz sebagaimana dikutip The New Khalij.
Saudara laki-laki Raja Saudi itu menambahkan bahwa penting bagi Riyadh untuk mengambil tindakan untuk menyatukan Dewan Kerjasama Teluk (GCC) alih-alih menanggapi rencana Presiden AS Donald Trump, yang ia gambarkan sebagai “mendorong kawasan ke ambang perang.”
Baca: New York Times: Koalisi Maritim AS Lawan Iran Ditolak Sekutu-sekutunya
Pada 10 Juli, AS mengumumkan rencana untuk membuat koalisi militer internasional dengan alasan melindungi perairan Iran dan Yaman, menyusul serangan terhadap dua kapal tanker minyak pada bulan Juni.
Washington menarik diri tahun lalu dari kesepakatan 2015 antara Iran dan kekuatan dunia untuk mengekang program nuklirnya. AS juga memperketat sanksi terhadap Iran, yang telah menanggapi dengan meningkatkan pengayaan uranium di luar batas yang ditentukan oleh kesepakatan.
Baca: Rusia: Koalisi Maritim adalah Dalih AS untuk Lebih Tekan Iran
Ketegangan antara AS dan Iran meningkat bulan lalu setelah dua tanker minyak diserang di Selat Hormuz. AS menganggap Iran bertanggung jawab atas serangan itu, sebuah tuduhan yang dibantah oleh Teheran.
Beberapa hari kemudian, Iran menembak jatuh pesawat tanpa awak AS, setelah drone itu melanggar wilayah udara Iran. (ARN)