Arrahmahnews.com, Venezuela – Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan bahwa ia memiliki bukti bahwa Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton telah mendalangi upaya percobaan pembunuhan pemimpin Venezuela pada tahun 2018.
Pada bulan Agustus 2018, parade militer di ibukota Venezuela, Caracas, yang dihadiri Maduro, tiba-tiba buyar upaya pembunuhan terhadap kehidupan presiden, seperti dilansir PressTv (07/08/2019).
Baca: Pejabat Venezuela: Upaya Pembunuhan Maduro Bagian dari Rencana Kudeta AS
Kemudian Caracas mencatat bahwa beberapa pesawat tak berawak meledak dekat dengan podium presiden selama pidato Maduro.
Presiden Venezuela tidak terluka, tetapi tujuh tentara menderita luka-luka. Maduro menyalahkan upaya pembunuhan ini dilakukan olej oposisi sayap kanan Venezuela, serta pemerintah AS dan Kolombia.
“Setahun berlalu sejak percobaan pembunuhan. Saya dapat mengatakan hari ini saya memiliki bukti kuat bahwa percobaan pembunuhan dilakukan atas instruksi John Bolton dari Gedung Putih … Semuanya mengarah pada John Bolton, yang memiliki cara berpikir kriminal, pola pikir seorang pembunuh … Saya tidak bisa menuduh Presiden AS Donald Trump saat ini tetapi saya memiliki semua alasan untuk meminta penyelidikan atas kegiatan John Bolton, ”kata Maduro kepada wartawan AS Max Blumenthal, sebagaimana disiarkan oleh televisi pemerintah.
Baca: Pakar: CIA Terlibat Upaya Pembunuhan Maduro
Pada bulan Desember, Maduro menuduh Bolton menyiapkan rencana untuk menggulingkan dan membunuhnya.
Venezuela sedang mengalami krisis politik yang meningkat pada Januari setelah pemimpin oposisi yang didukung AS, Juan Guaido, menyatakan dirinya sebagai presiden sementara. Amerika Serikat, serta Uni Eropa, menjatuhkan sanksi terhadap Venezuela dan membekukan asetnya. Maduro menyebut Guaido boneka AS dan menuduh Washington mengatur perubahan pemerintahan untuk mengklaim sumber daya alam Venezuela. (ARN)
Sebar:
