Arab Saudi

Berebut Kekuasaan, Tentara Bayaran Saudi dan Milisi Dukungan UEA Bentrok Besar di Aden

Prosesi Pemakaman Warga Yaman

Arrahmahnews.com, Yaman – Kota pelabuhan Yaman, Aden yang menjadi basis mantan pemerintah negara itu, telah diguncang oleh bentrokan mematikan antara separatis yang didukung Emirat dan gerilyawan yang didukung Saudi, di tengah keretakan yang melebar dalam koalisi militer pimpinan-Riyadh yang melancarkan perang di negara Semenanjung Arab.

Menurut laporan, pertikaian pecah pada hari Rabu (07/08) setelah separatis selatan menghadiri pemakaman untuk puluhan orang, termasuk seorang komandan militan senior, yang tewas dalam serangan rudal pembalasan pekan lalu oleh gerakan Yaman Houthi Ansarullah dalam parade militer.

Baik separatis yang didukung UEA dan milisi yang setia kepada mantan pemerintah Yaman yang bersekutu dengan Saudi, mendukung koalisi pimpinan Riyadh, yang sejak 2015 telah terlibat dalam kampanye militer berdarah terhadap Yaman untuk mengembalikan mantan presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi , meski Hadi telah mengundurkan diri pada 2014 dan kemudian melarikan diri ke ibukota Saudi.

Baca: Parade Militer Tentara Bayaran Saudi Dihajar Pasukan Yaman, Puluhan Tewas

Selama pemakaman, para pelayat meneriakkan slogan-slogan menentang pemerintahan Hadi sehingga memicu saling tembak dengan para penjaga di istana presiden di Aden, tempat Hadi seharusnya tinggal, namun masih kosong karena mantan presiden itu tinggal di Riyadh.

Kedua belah pihak mengejar agenda yang berbeda untuk masa depan Yaman; separatis menginginkan kemerdekaan dari Yaman, sementara yang lain berusaha untuk membawa Hadi kembali ke kekuasaan, tetapi kedua kubu telah bergabung dalam pertempuran yang dipimpin Saudi melawan gerakan Houthi Yaman, yang telah menjalankan urusan negara dan mempertahankan negara melawan agresi.

Pejabat lokal dan penduduk Aden mengatakan kepada Reuters bahwa kekerasan hari Rabu telah menyebabkan tiga orang tewas dan sembilan lainnya cedera.

Baca: Tentara dan Milisi Bayaran Saudi Tewas Dihajar Rudal Yaman di Kamp Mereka di Najran

Hani Ali Brik, wakil presiden separatis yang disebut Dewan Transisi Selatan (STC), menyerukan pawai di istana Hadi untuk menggulingkan pemerintahannya.

“Orang-orang di selatan semuanya ada di jalan. Ini adalah gerakan oleh orang-orang yang tidak dapat dihentikan, kecuali dengan kejatuhan pemerintah, ”kata pelayat Abdelhakim Tabaza.

Pengawal Hadi, Brigadir Jenderal Sanad al-Rahwa mengatakan kepada situs berita al-Masdar Online bahwa pasukannya telah bentrok dengan kelompok-kelompok bersenjata, yang berusaha menyerbu istana presiden dan bank sentral.

Menteri dalam negeri yang memproklamirkan diri, Ahmed al-Mayssari, juga mengklaim bahwa loyalis kepada Hadi sejauh ini telah mempraktikkan pengendalian diri, tetapi “sepenuhnya siap” untuk memerangi setiap tindakan yang menargetkan institusi yang berafiliasi dengan mantan pemerintah di Aden.

Menteri Luar Negeri UEA, Anwar Gargash, mendesak ketenangan dan dialog. “Eskalasi bukan pilihan yang bisa diterima,” cuitnya. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca