arrahmahnews

Jejak Perjuangan Habib di Indonesia, Syair Kemerdekaan ‘Guru Tua’ Habib Idrus bin Salim Al-Jufri

Arrahmahnews.com, Jakarta – Peran habib dalam kemerdekaan republik Indonesia tidak perlu diragukan kembali, para habib juga angkat senjata untuk melawan para penjajah, bahkan Habib Idrus bin Salim Al-Jufri (Guru Tua) membuat syair indah menjelang detik-detik proklamasi.

Inilah syair Kemerdekaan Habib Idrus bin Salim Al-Jufri.

Tepat 17 Agustus 1945, proklamasi kemerdekaan negara kita dikumandangkan. Bangsa Indonesia meyakini bahwa kemerdekaan yang telah berhasil diraih adalah anugerah dari Allah SWT., di samping juga hasil dari buah perjuangan para pahlawan yang telah mengorbankan segenap jiwa dan raga.

Baca: Sayid Husein Mutahhar, Penjaga Sang Saka Merah Putih Yang Terlupakan

Luapan kegembiraan pun menyeruak di seantero negeri tercinta saat itu. Ekspresi kegembiraan itu pun beragam bentuknya. Ada yang serentak meneriakkan takbir, ada yang menangis haru, dan lain sebagainya. Inti dari semua itu adalah rasa syukur yang besar kepada Dzat Pemberi Kemerdekaan ini yaitu Allah SWT.

Di antara ekspresi kegembiraan tersebut adalah terciptanya Syair Kemerdekaan Republik Indonesia yang ditulis oleh Habib Idrus bin Salim Al-Jufri atau yang dikenal pula dengan sebutan Guru Tua ketika merespon detik-detik proklamasi kemerdekaan RI, tanggal 17 Agustus 1945 sebagaimana di bawah ini, seperti dikutip Islamindonesia.id:

Syair Kemerdekaan

راية العز رفرفي في سمآء * أرضها وجبالها خضرآء

Berkibarlah bendera kemuliaan di angkasa * daratan dan gunung-gunungnya hijau

إن يوم طلوعها يوم فخر * عظمته الأبآء والأبنآء

Sungguh hari kebangkitannya adalah hari kebanggaan * orang-orang tua dan anak-anak memuliakannya

كل عام يكون لليوم ذكرى * يظهر الشكر فيها والثنآء

Tiap tahun hari itu menjadi peringatan * muncul rasa syukur dan pujian-pujian padanya

كل أمة لها رمز عز * ورمز عزنا الحمراء والبيضآء

Tiap bangsa memiliki simbol kemuliaan * dan simbol kemuliaan kami adalah merah dan putih

يا سوكارنو حييت فينا سعيدا * بالدواء منك زال عنا الدآء

Wahai Sukarno! Engkau telah jadikan hidup kami bahagia * dengan obatmu telah hilang penyakit kami

أيها الرئيس المبارك فينا * عندك اليوم للورى الكميآء

Wahai Presiden yang penuh berkah untuk kami * engkau hari ini laksana kimia bagi masyarakat

باليراع وبالسياسة فقتم * ونصرتم بذا جائت الأنبآء

Dengan perantara pena dan politikmu kau unggul * telah datang berita engkau menang dengannya

لا تبالوا بأنفس وبنين * في سبيل الأوطان نعم الفدآء

Jangan hiraukan jiwa dan anak-anak * demi tanah air alangkah indahnya tebusan itu

خذ إلى الأمام للمعالي بأيدي * سبعين مليونا أنت والزعمآء

Gandengkan menuju ke depan untuk kemuliaan dengan tangan-tangan * tujuh puluh juta jiwa bersamamu dan para pemimpin

فستلقى من الرعايا قبولا * وسماعا لما تقوله الرؤسآء

Pasti engkau jumpai dari rakyat kepercayaan * dan kepatuhan pada apa yang diucapkan para pemimpin

واعمروا للبلاد حسا ومعنى * وبرهنوا للملا أنكم أكفآء

Makmurkan untuk Negara pembangunan materil dan spiritual * buktikan kepada masyarakat bahwa kamu mampu

أيد الله ملككم وكفاكم * كل شر تحوكه الأعدآء

Semoga Allah membantu kekuasaanmu dan mencegahmu * dari kejahatan yang direncanakan musuh-musuh seteru..

***

Syair Kemerdekaan Republik Indonesia ini menunjukkan betapa Habib Idrus sangat gembira dan bahagia dengan nikmat kemerdekaan ini.

Baca: Habib Lutfi: Bela Negara Jurus Ampuh Lawan Paham Radikal

Beliau menyebutkan bahwa hari kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945 adalah sesuatu yang dirindukan oleh semua masyarakat Indonesia baik tua maupun muda, baik yang dewasa maupun anak-anak.

Hari Kemerdekaan ini, adalah hari bersejarah yang harus selalu diingat dan diperingati setiap tahun. Beliau pun menyebutkan Merah Putih adalah simbol kemuliaan bangsa. Sudah barang tentu artinya semua masyarakat Indonesia harus menghormatinya.

Tidak lupa beliau memuji dan berterima kasih kepada aktor dari kemerdekaan bangsa Indonesia ini, tidak lain adalah Bung Karno yang juga dijuluki Putra Fajar Sang Proklamator, dilanjutkan dengan doa semoga Bung Karno dapat membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju sejahtera rakyatnya.

Baca: Prof Sumanto Al-Qurtuby: Bela Negara Bukan Berarti Mengabaikan Agama

Demikian gembira dan senangnya hati Habib Idrus atas kemerdekaan yang diraih oleh bangsa Indonesia. Menunjukkan betapa dalamnya cinta beliau kepada Tanah Airnya, Indonesia.

Akankah kita semua sebagai generasi penerus bangsa ini, mau menjadikan bangsa yang kemerdekaannya diperjuangkan mati-matian oleh para pahlawan rela bercerai berai, berpecah belah, saling bermusuhan hanya karena intrik politik dan kepentingan sesaat dari segelintir orang dan sekelompok kecil golongan?. (ARN)

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: