Arrahmahnews.com, Jakarta – Pemindahan ibukota dari Jakarta ke Kalimantan adalah sebuah solusi cerdas dan cukup jitu Jokowi untuk selamatkan Indonesia dari masalah-masalah yang sangat pelik saat ini. Hal itu sejalan dengan analisa pegiat medsos Dahono Prasetyo dalam akun facebooknya menyatakan “Memindahkan Ibukota, Menyelamatkan Indonesia”.
Indonesia segera memiliki Ibukota baru yang berlokasi di Pulau Kalimantan. Mari kita simak strategi tersembunyi diluar prespektif ekonomi dan geografis yang mendominasi keputusan pemerintah tersebut.
Baca: Rudi S. Kamri: Ibukota Negara, Sayonara Jakarta
Pulau Jawa dengan populasi 150 juta penduduk sarat dengan permasalahan kesenjangan sosial, budaya dan toleransi yang terjadi, berawal dari kota kota besar di Pulau Jawa. Gesekan antar golongan hingga perebutan supremasi kekuasaan menjadikan pulau Jawa punya segudang masalah yang tidak selesai dengan solusi hukum.
Ibaratnya Jakarta yang kini sebagai Ibukota sudah dikepung “benalu”. Mereka yang hidup di Indonesia sekaligus menggerogotinya. Mereka mencampur adukkan bisnis kotor dengan pemerintahan. Dan pemerintah pusat butuh “atmosfer” baru untuk menyelesaikan persoalan pelik yang tak sekedar sesama anak bangsa. Minimalnya sedikit menjauh dari markas ex HTI, gerilyawan Khilafah, kelompok Intoleransi dan pasukan cyber hoax yang berkumpul satu server di Jakarta.
Baca: Eko Kuntadhi: Jejak Jokowi-Ahok Wujudkan Mimpi Warga DKI Jakarta
Minimalnya pula jika suatu saat terjadi demo besar-besaran, butuh biaya extra untuk mengangkut 7 juta massa ke Kalimantan. Jakarta sebagai pusat bisnis boleh lumpuh karena revolusi ideologi, namun pemerintahan harus tetap berdiri menyelamatkan kepentingan keberadaan bangsa selanjutnya.
Peradaban baru yang dimulai di Kalimantan sedikit banyak bisa meredam peradaban lama di pulau Jawa yang senantiasa bergejolak karena persaingan kepentingan. Pemerintah yang sedang menjahit robekan Kebhinekaan di tempat baru. Melahirkan cara pandang baru kepada anak cucu, bahwa menyelamatkan persatuan dan kesatuan lebih penting daripada menumpuk padi di lumbung yang sudah dikuasai tikus tikus.
Baca: Ansor ‘Grebek’ Kajian Gembong HTI Felix Siauw di Masjid Balai Kota DKI Jakarta
Jokowi yang sedang memberi tempat baru untuk lahirnya Jokowi Jokowi baru. Dan dia yang selalu punya cara menyelamatkan Indonesia dalam kesempatan tipis sehelai rambut sekalipun. NKRI adalah kita, bukan mereka!. (ARN)
Sebar:
