Arrahmahnews.com, VENEZUELA – Pemerintah Venezuela mengatakan bahwa negara Amerika Latin itu “siap” untuk mempertahankan diri terhadap intervensi militer asing, setelah Amerika Serikat mengajukan perjanjian pertahanan regional yang mungkin membenarkan tindakan semacam itu.
“Kami siap untuk melindungi diri kami sendiri, kami siap untuk bereaksi,” kata Menteri Luar Negeri Venezuela Jorge Arreaza pada konferensi pers setelah pertemuan di Jenewa dengan kepala hak asasi manusia Michelle Bachelet pada hari Jumat (13/09).
“Kami tidak akan membiarkan siapa pun menginjak-injak tanah Venezuela yang sakral, kami akan merespons dan kami harap itu tidak pernah terjadi,” katanya.
Baca: Venezuela Luncurkan Latihan Militer di Sepanjang Perbatasan Kolombia
Venezuela jatuh ke dalam kekacauan politik yang belum pernah terjadi sebelumnya pada bulan Januari, ketika tokoh oposisi Juan Guaido menyatakan dirinya sebagai “presiden sementara” negara itu, menolak hasil pemilihan umum Mei 2018, yang dimenangkan Presiden Nicolas Maduro.
Langkah yang sangat kontroversial ini mendapat pengakuan langsung dari Washington dan dari sejumlah sekutunya dengan segera.
Oposisi yang didukung AS menuduh Maduro “merebut kekuasaan” dan ingin ia mundur dari kekuasaan. Caracas menolak tuduhan itu.
Baca: Jaksa Venezuela Tuntut Guaido atas Pengkhianatan Tingkat Tinggi
Pada hari Rabu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Guaido telah meminta Perjanjian Bantuan Timbal Balik Antar-Amerika (TIAR) dengan 10 negara Amerika Latin lainnya untuk menghadapi langkah “sombong” oleh pemerintah Maduro, yang “menimbulkan ancaman bagi rakyat Venezuela.” (ARN)