Arrahmahnews.com, Israel – Orang-orang Israel pada hari ini, Selasa (17/09), menuju ke tempat-tempat pemungutan suara untuk mengambil bagian dalam pemilihan umum pertama negara itu, setengah tahun setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu gagal membentuk pemerintah koalisi dengan partai Biru dan Putih yang bersaing.
Menurut jajak pendapat terbaru, dua rival politik utama Israel – Netanyahu Likud dan Blue and White, memiliki indeks dukungan yang sama mulai dari masing-masing 31 hingga 33. Dengan demikian hasil pemungutan suara hari Selasa bisa jadi akan mengulangi hasil pemilihan umum bulan April.
Baca: Serangan Hizbullah Lemahkan Posisi Netanyahu dalam Pemilu Israel Mendatang
Negosiasi mengenai pembentukan koalisi baru diharapkan akan dimulai segera setelah pemungutan suara berakhir pada 22.00 waktu setempat dan exit poll diumumkan. Sebelumnya Partai Likud dan Blue and White memiliki masing-masing 35 kursi di 120 kursi parlemen (Knesset).
Dalam kampanye pada pekan lalu, Netanyahu menyatakan akan menerapkan kedaulatan Israel di Lembah Yordan jika ia memenangkan rekor masa jabatan kelima. Pengumuman tersebut merupakan janji untuk secara efektif mencaplok 30 persen dari wilayah pendudukan Tepi Barat.
Baca: PM Pakistan: Pemimpin Israel Langgar Hukum Internasional demi Menangkan Pemilu
Palestina menginginkan wilayah tersebut untuk menjadi bagian dari negaranya di masa depan. Di tengah kecaman internasional, kepemimpinan Palestina menyebut tindakan itu sebagai kejahatan perang, yang akan mengubur prospek perdamaian. (ARN)