Arrahmahnews.com, Yaman – Kepala delegasi negosiasi Yaman, Mohammed Abdulsalam, mengatakan bahwa “UEA layak untuk ditargetkan lebih dari sebelumnya, menekankan bahwa pelaksanaan operasi Balance Deterrance di kedalaman UEA telah disahkan dan militer akan memilih tempat dan waktu yang tepat.”
Dalam sebuah wawancara telepon dengan televisi Al Jazeera, pada hari Selasa sore, Abdulsalam menjelaskan bahwa UEA selama ini telah menipu dengan memberi informasi soal mundurnya pasukan mereka untuk menghindar dari pembalasan Yaman, namun sebenarnya mereka masih melanjutkan agresi, pengepungan, kehadiran negatif di selatan dan menyerukan gangguan persatuan bangsa.
Baca: Saree: Militer Yaman Bisa Produksi Berbagai Drone Canggih dalam Waktu Singkat
Abdulsalam mengatakan bahwa “UEA terus mengepung Ad-durayhimi dan melalui tentara bayarannya, mencegah masuknya bantuan kemanusiaan kepada warga sipil yang terperangkap selama lebih dari satu setengah tahun meskipun ada permohonan dari komisi hak asasi manusia dan kemanusiaan.”
Abdulsalam mencatat bahwa UEA tidak memiliki kredibilitas setelah mengumumkan niatnya untuk “menarik diri dari Yaman” dan setelah diberi kesempatan oleh pemerintah Sana’a untuk membuktikannya”.
Abdulsalam juga pada saat yang sama menolak laporan soal kesepakatan dengan UEA untuk tidak melakukan serangan balasan. Namun benar bahwa UEA telah diberi waktu untuk membenarkan pengumumannya di media bahwa mereka akan mundur dari Yaman.
Baca: Rouhani: Serangan Yaman ke Aramco, Peringatan Keras untuk Arab Saudi
Abdulsalam juga menyerukan kebangkitan Yaman untuk mengusir pendudukan UEA dari selatan Yaman terutama setelah menjadi jelas bagi semua orang apa yang dilakukan UEA dan niat sebenarnya.
Sebelumnya, Unit Drone Yaman telah mengirim 10 drone untuk menyerang fasilitas minyak Saudi di Abuqaiq dan Khurais. Serangan hebat itu langsung memotong setengah dari produksi minyak Arab Saudi dan membuat harga minyak global melonjak secara signifikan. (ARN)
