arrahmahnews

IRGC: Setiap Negara yang Serang Iran Akan Jadi Medan Perang

TEHRAN – Washington baru-baru ini mengumumkan akan mengirim pasukan ke Arab Saudi untuk tujuan pertahanan. Langkah itu dilakukan setelah serangan pesawat tak berawak ke fasilitas minyak Aramco. Insiden itu diklaim oleh Houthi Yaman, tetapi AS menyalahkan Iran. Teheran telah menolak keras tuduhan itu.

Setiap negara yang menyerang Iran akan menjadi “medan perang”, kepala Korps Pengawal Revolusi Islam, Mayor Jenderal Hossein Salami, mengatakan.

“Hati-hati, agresi terbatas tidak akan tetap terbatas. Kami mengejar hukuman dan kami akan melanjutkan sampai penghancuran penuh setiap penyerang,” kata Salami dalam sambutan yang disiarkan di TV pemerintah pada hari Sabtu.

BacaSekjen Hizbullah ke Saudi: Perang AS terhadap Iran akan Hancurkan Kalian.

Dia juga menegaskan kembali peringatan Presiden Hassan Rouhani bahwa militer akan menurunkan semua drone yang melanggar wilayah udara Iran.

Pada hari Jumat, AS mengumumkan rencana untuk mengirim sejumlah pasukan ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Menurut Menteri Pertahanan AS Mark Esper, pasukan ini akan bersifat defensif. Dia menambahkan bahwa AS tidak mencari perang dengan Iran tetapi “memiliki opsi lain”.

Associated Press melaporkan sebelumnya bahwa Departemen Pertahanan AS akan memberi penjelasan singkat kepada Trump tentang “berbagai pilihan militer” untuk menanggapi serangan baru-baru ini terhadap fasilitas minyak Aramco, termasuk daftar target serangan udara potensial di dalam negara itu.

Presiden AS Donald Trump mengatakan dia berharap sanksi “bekerja” atas Iran, dan menambahkan bahwa dia lebih suka strategi ini daripada melibatkan aksi militer.

“Saya pikir sanksi itu berhasil,” kata Trump saat konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Australia Scott Morrison. “Militer akan bekerja. Itu bentuk kemenangan yang sangat berat.”

Berbicara kepada wartawan di Kantor Oval, Trump mengklaim bahwa sanksi menjadi “tertinggi … yang pernah dikenakan pada suatu negara”, sangat “tepat” dikenakan atas pemerintah Iran.

Awal pekan ini, pemerintah AS memerintahkan sanksi ekonomi baru terhadap Iran, menargetkan bank sentral negara itu dan dana kekayaan negara. Kementerian Luar Negeri Iran menanggapi dengan mengatakan bahwa Amerika harus memahami bahwa kebijakan sanksi mereka telah gagal. Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif menggambarkan sanksi baru itu “tidak dapat diterima dan berbahaya”.

Moskow telah bereaksi terhadap berita sanksi AS terhadap bank sentral Iran, dan menyebut hal itu tidak sah. Ia menambahkan bahwa pihaknya akan melanjutkan kerjasama dengan Teheran, kata seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Rusia. [ARN]

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca