Arrahmahnews.com, Yaman – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Hizbullah, Sayyed Hasan Nasrallah, pada Hari Jumat (20/09) menekankan bahwa serangan pesawat tak berawak yang diluncurkan oleh tentara Yaman dan komite populer ke fasilitas Aramco meninggalkan dampak internasional, menunjukkan bahwa sayangnya minyak dipandang lebih berharga daripada darah manusia oleh banyak kekuatan politik.
Menyampaikan pidato selama upacara peringatan Hizbullah untuk ulama senior Lebanon Sheikh Hussein Kourani, Sayyed Nasrallah mengatakan bahwa lima tahun kejahatan terhadap pria, wanita dan anak-anak Yaman tidak bisa mengguncang dunia, menyerukan kepada semua yang mengutuk serangan Aramco untuk mengecam juga kekejaman yang dipimpin oleh Saudi di Yaman.
Baca: Ancaman Yaman: Setelah Aramco Saudi, Target Berikutnya adalah UEA
Pemimpin Hizbullah itu sebagaimana dikutip Al-Manar, juga menasehati para bangsawan Al Saud untuk mempertimbangkan kembali perhitungan geopolitik mereka, menekankan bahwa setiap perang AS terhadap Iran akan menghancurkan mereka.
Pemimpin Hizbullah menekankan bahwa jika Saudi dan UEA menghentikan perang mereka di Yaman, mereka tidak akan perlu menghambur-hamburkan lebih banyak uang untuk mendanai dan membeli sistem pertahanan mahal untuk melawan serangan drone yang, pada gilirannya, akan menimbulkan kerugian besar pada mereka berdua (Saudi dan UEA).
Baca: Rouhani: Serangan Yaman ke Aramco, Peringatan Keras untuk Arab Saudi
“Mereka yang tinggal di rumah kaca harus tenang dan meninjau kembali pendirian mereka,” ujar Sayyed Nasrallah mengacu pada menara kaca di beberapa kota Teluk.
Sayyed Nasrallah juga meminta Kerajaan Saudi dan Uni Emirat Arab untuk menghindari pertaruhan perang AS terhadap Yaman, menekankan bahwa Presiden Donald Trump memeras mereka berdua untuk merebut lebih banyak kekayaan finansial mereka. (ARN)
Sebar:
