arrahmahnews

Aktivis Yaman Serukan Boikot Produk Uni Emirat Arab

YAMAN – Aktivis dan jurnalis Yaman meluncurkan kampanye boikot produk yang diproduksi di Uni Emirat Arab untuk memprotes kejahatan dan pelanggaran yang dilakukan oleh negara itu, mitra kunci dalam koalisi yang dipimpin Saudi.

Abdullah al-Harazi, salah satu pendiri kampanye “Boikot Produk UEA”, mengatakan kepada situs berita online al-Khaleej bahwa inisiatif tersebut telah mendapatkan perhatian luas di media sosial, dan berhasil menyadarkan orang-orang akan pelanggaran UEA di Yaman.

Dia menambahkan bahwa kampanye itu diluncurkan melalui upaya tidak resmi, dan berusaha pada tahap pertama untuk mengumpulkan informasi tentang perusahaan-perusahaan Emirat yang paling terkenal, dengan tujuan mempersiapkan daftar produk yang akan diboikot.

BacaAbdulmalik Houthi Peringatkan UEA untuk Segera Mundur dari Yaman.

Boikot Produk Arab Saudi

Pada Desember tahun lalu, pengguna media sosial dan aktivis di negara-negara Arab telah meluncurkan kampanye online menyerukan boikot produk Saudi sebagai protes atas kejahatan perang rezim terhadap rakyat Yaman.

Orang-orang dari Yaman, Lebanon, Palestina, Irak, Tunisia, Mesir, dan beberapa negara Arab lainnya telah memobilisasi di platform media sosial online seperti Twitter untuk mendorong gerakan global melawan perang yang dipimpin Arab Saudi di Yaman.

Mereka siap untuk memicu badai Twitter sebagai protes atas kekejaman rezim Saudi yang dilakukan selama serangan militer.

Para aktivis itu juga menyebarkan video di situs-situs media sosial, mendesak masyarakat untuk menghindari pembelian barang-barang buatan Saudi sebagai bentuk dukungan bagi rakyat Yaman yang dilanda perang.

BacaAnalis: Perang Yaman Singkirkan Saudi dari Komunitas Internasional.

Harazi menyatakan bahwa bangsa Yaman telah mengalami kesulitan yang mengerikan setelah blokade yang dipimpin Saudi yang sedang berlangsung dan kekurangan pasokan makanan dan peralatan medis.

Dia menggambarkan situasi di Yaman sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia saat ini, dan menyatakan bahwa anak-anak di beberapa daerah di negara itu harus makan daun untuk bertahan hidup.

Harazi melanjutkan dengan mengatakan bahwa kampanye untuk memboikot barang-barang UEA telah menarik perhatian negara-negara Arab dan Muslim, dan menunjukkan bahwa para pegiat berusaha untuk mendorong orang-orang Arab untuk berhenti membeli produk-produk Emirat dan menggunakan layanan yang ditawarkan oleh negara.

Observatorium untuk Perlindungan Hak Asasi Manusia mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu bahwa pihaknya telah mendokumentasikan 6.978 kasus pelanggaran HAM berat yang dilakukan oleh milisi yang didukung oleh Uni Emirat Arab (UEA) terhadap warga sipil di provinsi selatan Yaman di Aden, Abyan dan Shabwah selama bulan Agustus.

Proyek Data Lokasi dan Peristiwa Konflik Bersenjata yang bermarkas di AS (ACLED), sebuah organisasi riset konflik nirlaba, memperkirakan bahwa perang telah merenggut lebih dari 91.000 jiwa selama empat setengah tahun terakhir.

Perang juga telah menghancurkan infrastruktur negara, menghancurkan rumah sakit, sekolah, dan pabrik. PBB mengatakan lebih dari 24 juta rakyat Yaman sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan, termasuk 10 juta orang menderita kelaparan tingkat ekstrem. [ARN]

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca