Amerika

Analis: Israel Miliki Sejarah Panjang Spionase atas AS

Spionase

Arrahmahnews.com, Amerika Serikat – Israel memiliki sejarah panjang keterlibatan dalam spionase di tanah AS, maka Amerika harus menuntut pemerintah mereka untuk mengakhiri dukungan keuangan dan militer kepada rezim tersebut. Seorang mantan kandidat Senat AS mengatakan hal ini saat mengomentari laporan spionase Israel di Gedung Putih.

“Kita seharusnya tidak terkejut sama sekali dengan insiden mata-mata Israel terbaru terhadap Amerika Serikat, yang kali ini melibatkan presiden Amerika Serikat sendiri,” kata Mark Dankof, yang juga seorang penyiar dan pendeta di San Antonio, Texas.

Baca: Menlu Iran Ledek Trump: Dimata-matai Israel, AS Tak Butuh Musuh Lagi

“Israel memiliki sejarah terpanjang dalam melakukan jenis operasi ini terhadap Amerika Serikat,” kata Dankof kepada Press TV pada hari Sabtu (14/09).

Dankof menunjuk keterlibatan Israel dalam pembunuhan mantan Presiden AS John F. Kennedy, Lavon Affair, insiden USS Liberty, dan operasi terbaru, serangan teror 11 September 2001.

“Hal semacam ini memiliki sejarah yang sangat, sangat panjang dan dapat dibuktikan dimana publik Amerika harus bertanya pada diri sendiri mengapa kita mendukung para gelandangan ini di Timur Tengah dan memberikan setidaknya 10 miliar dolar setahun”.

Baca: Trump Tak Percaya Israel Mata-matai Gedung Putih

Sebelumnya Politico melaporkan bahwa pemerintah AS telah menyimpulkan dalam dua tahun terakhir Israel telah menempatkan alat pengintai di dekat Gedung Putih dan lokasi sensitif lainnya di sekitar Washington, DC.

Perangkat itu kemungkinan dimaksudkan untuk memata-matai Presiden AS Donald Trump, meskipun tidak jelas apakah upaya Israel berhasil. Laporan Politico ini mengutip tiga mantan pejabat senior AS yang memiliki pengetahuan tentang masalah tersebut.

Perangkat penyadap telepon, yang disebut IMSI-catcher, atau ikan pari, pada dasarnya adalah menara seluler “palsu” yang digunakan untuk mencegat lalu lintas ponsel dan melacak data lokasi pengguna ponsel.

Laporan itu mengatakan perangkat itu ditemukan di pusat kota Washington pada 2017 dan FBI serta agen-agen AS lainnya menyimpulkan bahwa mereka terkait dengan agen-agen Israel. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca