Arrahmahnews.com, Lebanon – Seperti yang dijanjikan ketua Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah pekan lalu, gerakan perlawanan itu menyerang sebuah kendaraan militer yang membawa personel Israel yang bepergian di dekat pemukiman ilegal Avivim pada hari Minggu (01/09).
Pernyataan gerakan perlawanan kemudian mengkonfirmasi serangan yang menewaskan dan melukai sejumlah tentara Israel. Serangan oleh gerakan perlawanan Lebanon itu adalah yang pertama dari jenisnya terhadap Israel sejak perang 2006.
Baca: Hizbullah Serang Kendaraan Militer Israel Dekat Pangkalan Avivim
Israel kemudian bereaksi dengan menembaki ladang dan pertanian di dekat desa-desa Libanon Maroun al-Ras, Yaroun dan Aitaroun sebelum mengumumkan penghentian kegiatan militer.
Serangan oleh Hizbullah itu merupakan tanggapan atas serangan Israel di selatan ibukota Suriah Damaskus yang menewaskan dua anggota perlawanan. Saat ini pemukim Israel dengan cemas menunggu janji pembalasan Hizbullah lainnya, menyusul serangan pesawat tak berawak Israel terhadap ibukota Lebanon, Beirut, pada 25 Agustus.
Baca: Hizbullah ke Israel: Nyawa Dibayar Nyawa
Dengan Israel mengumumkan penghentian serangan, tampaknya mereka tidak mau meningkatkan ketegangan lebih lanjut meskipun ada peringatan sebelumnya tentang perang yang menghancurkan. Tanggapan Hezbollah terhadap agresi Israel tampaknya tepat waktu dan diperhitungkan. (ARN)
Sebar:
