Arab Saudi

WSJ: Arab Saudi Impor Minyak Irak untuk Tutupi Kekurangan Produksi

Menteri Energi Arab Saudi

Arrahmahnews.com, Arab Saudi Sebuah laporan di surat kabar Amerika, Wall Street Journal menunjukkan bahwa Arab Saudi telah mengambil langkah untuk mengimpor minyak dari negara tetangga Irak guna menutupi kehilangan produksi yang terjadi setelah serangan pada instalasi pemrosesan minyak mentah di timur negara itu.

WSJ mengatakan pada hari Kamis (19/09) bahwa Saudi telah meminta untuk membeli sebanyak 20 juta barel minyak mentah Irak terutama untuk pasokan minyak di kilang domestik kerajaan.

Sumber-sumber dalam perdagangan minyak global mengatakan kepada surat kabar itu bahwa sangat penting bagi Riyadh untuk mempertahankan posisinya sebagai pengekspor minyak nomor satu di dunia kendati ada serangan Sabtu oleh gerakan Houthi Yaman yang menargetkan fasilitas di Abqaiq dan Khura dan memangkas setengah dari total produksi Arab Saudi.

Baca: Serangan Yaman Bukti Saudi Sia-siakan Miliaran Dolar untuk Belanja Sistem Perlindungan AS

“Untuk mempertahankan reputasinya sebagai pemasok yang dapat diandalkan, eksportir minyak terbesar di dunia itu sedang berusaha untuk membeli minyak mentah dari setidaknya salah satu tetangganya dan produk minyak tambahan dari pasar global,” kata laporan itu, mengutip sumber.

Surat kabar itu sebelumnya mengindikasikan bahwa perusahaan minyak negara Arab Saudi Aramco telah mendekati Organisasi Negara Irak untuk Pemasaran Minyak (SOMO) untuk mengamankan setidaknya dua juta barel pasokan.

Kemudian pada hari Kamis, para pejabat SOMO membantah laporan itu, sementara Aramco mengatakan tidak memiliki rencana untuk impor dari Irak.

Baca: Serangan Yaman Hentikan 50 Persen Produksi Minyak Aramco

Penolakan itu muncul ketika S&P Global Platts, sebuah situs web utama yang menyediakan informasi tentang pasar energi global, mengatakan pada hari Rabu bahwa Aramco telah memesan untuk pengiriman 10 juta barel pemuatan minyak mentah Basrah Light Irak untuk Oktober atau November.

Platts mengatakan SOMO Irak belum memenuhi permintaan tersebut. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca