Arrahmahnews.com FINLANDIA – Menurut Perdana Menteri Finlandia Antti Rinne, tindakan Turki memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah rumit di Suriah dan berpotensi memicu krisis pengungsi baru.
Pemerintah Finlandia, yang dipimpin oleh Sosial Demokrat, mengutuk operasi militer Turki di Suriah, dan berjanji akan menghentikan semua ekspor senjata ke Ankara.
Tiga minggu lalu pemerintah Finlandia menyetujui ekspor drone ke Turki. Sekarang, Helsinki menghentikan semua ekspor senjata semacam itu dan sangat mengutuk tindakan Turki.
“Situasinya serius. Untuk bidang tanggung jawab saya sendiri, saya perhatikan hal berikut: Finlandia tidak mengekspor bahan pertahanan ke negara-negara yang berperang atau melanggar hak asasi manusia”, Menteri Pertahanan Finlandia Antti Kaikkonen mengatakan.
Baca: Turki Mulai Lakukan Operasi Militer ke Timur Laut Suriah
“Tidak ada lisensi ekspor senjata baru dari Finlandia ke Turki untuk saat ini. Situasinya juga sedang diselidiki karena izin ekspor senjata sudah diberikan,” tambah Kaikkonen.
Pemerintah Finlandia juga mengeluarkan siaran pers yang mengecam serangan Turki ke Suriah dan menuntut agar serangan itu dibatalkan.
“Finlandia mendukung pernyataan Komisi Eropa oleh Jean-Claude Juncker, menyerukan langkah-langkah untuk menghentikan,” kata siaran pers.
Menurut pemerintah Finlandia, tidak ada solusi militer untuk konflik di Suriah, dan langkah-langkah Turki berpotensi membahayakan keuntungan yang telah dibuat dalam perang melawan Daesh/ISIS.
“Tindakan Turki memperburuk krisis yang sudah rumit di Suriah. Kami sangat prihatin dengan dampak tindakan ini terhadap situasi kemanusiaan di Suriah”, Perdana Menteri Sosial Demokrat Antti Rinne mengatakan dalam siaran pers.
Dia juga mengatakan bahwa serangan itu dapat memicu krisis pengungsi baru, dan menyerukan agar UE meningkatkan kesiapsiagaan.
Rinne juga menegaskan bahwa Finlandia akan menghentikan ekspor senjata ke Turki.
Pada 2017, Finlandia mengekspor senjata ke 77 negara yang berbeda dengan nilai hampir $ 200 juta. Sebagian besar senjata dijual ke Polandia, yaitu berbagai kendaraan termasuk kendaraan lapis baja Patria. Namun, Turki muncul sebagai salah satu mitra utama Finlandia, dengan pembelian senjata senilai hampir $ 15 juta.
Tahun lalu, Finlandia memutuskan untuk tidak memberikan izin baru untuk ekspor senjata ke Arab Saudi ketika menemukan bahwa kendaraan yang dijual ke Riyadh digunakan dalam konflik di Yaman. [ARN]
