arrahmahnews

Jawab Narasi Para Gemblung yang Sebar Narasi Menko Polhukam Bersandiwara

Wiranto, Penusukan, Kriminal

Arrahmahnews.com, Jakarta – Narasi-narasi yang tidak beradab terkait penusukan Menko Polhukam Wiranto sebagai sandiwara dan settingan semakin tersebar masif di medsos.

Salah satu pegiat medsos Ainur Rofiq Al Amin dalam akun facebooknya menyatakan keheranan atas berseliwerannya narasi gemblung bahwa Menko Polhukam bersandiwara dan merekayasa peristiwa yang melukai dirinya dengan alasan:

Baca: Sebut Penusukan Wiranto Settingan, Budi Setiawan ‘Semprot’ Hanum Rais, Wakil Rakyat Kualitas Telur Busuk

Pertama, agar dapat jabatan lagi.

Kedua, dipakai sebagai dalih untuk menuduh umat Islam sebagai teroris.

Ketiga, agar mendapat kucuran dana deradikalisasi.

Karena pembaca medsos bisa percaya dengan narasi gemblung tersebut, maka terpaksa harus dijawab.

Pertama, tuduhan agar Pak Menko dapat jabatan lagi lalu melakukan aksi tersebut adalah gemblung ganda, alasannya:

  1. Kalau semisal beliau tega (tapi tentu bukan begitu), maka yang akan dilakukan adalah mengorbankan orang lain, bukan diri sendiri.
  2. Pak Menko sudah sepuh, walau mungkin masih ada keinginan, tentu tidak harus mengorbankan diri yang malah potensial menghilangkan nyawanya.
  3. Apalagi mengorbankan diri dalam status sebagai Menko Polhukam, pasti juga akan dituduh memgorbankan lembaga kementerian yang beliau pimpin, karena dianggap tidak mampu mengelola keamanan. Ini juga akan mengurangi reputasi dan harga tawar kalau itu sengaja dilakukan. Pasti tuduhan tidak masuk akal. Kecuali akal si gemblung.
  4. Operasi Pak Wiranto sampai 3 jam artinya perlu penanganan serius. Apakah ada orang yang gila jabatan akan sampai hendak mengorbankan keselamatannya. Pasti tidak ada, kecuali kalau orang itu gila beneran.
  5. Kalau bersandiwara pasti ada para aktor. Apakah aktor yang menusuk lalu ditangkap itu juga hanya sewaan? Dari informasi BIN memang si pelaku adalah jaringan JAD, apalagi tampilannya khas.

Baca: TERBONGKAR! Pasutri Penusuk Wiranto Anggota JAD Bekasi

Kedua, Apa yang dilakukan Pak Wiranto adalah cara untuk menuduh umat Islam sebagai teroris. Ini juga nalar gemblung ganda gabungan, alias super gemblung.

  1. Pak Wiranto itu muslim Mblung…
  2. Saya juga umat Islam, warga NU juga umat Islam. Saya dan warga NU tidak ada yang merasa mau disudutkan, warga MD insya Allah juga sama dengan warga NU pendapatnya. Saya malah curiga kamu saja Mblung yang merasa sebagai muslim, lainnya kamu anggap nonmuslim atau kafir.
  3. Andaikan, sekali lagi andaikan Pak Wiranto benci umat Islam, maka pasti tidak akan terpilih jadi menteri di era Jokowi.
  4. Umat Islam di Indonesia mayoritas, kok kamu merasa selalu tersudut ya? Apakah mentalmu masih mental terjajah Mblung?

Baca: Berjenggot dan Bercadar Ciri-ciri 2 Penyerang Wiranto di Pandeglang

Ketiga, masalah kucuran dana deradikalisasi. Kalau membaca jawaban pertama dan kedua di atas, pasti akan paham salahnya narasi kucuran dana deradikalisasi. Saya menjadi berpikir, jangan-jangan selama ini pikiran dan perilakumu memang selalu penuh sandiwara dan rekayasa Mblung. Semoga kamu tidak kena musibah kayak atau mirip yang dialami Pak Wiranto. Mari kita doakan Pak Wiranto cepat sembuh.. Amin amin amin. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca