arrahmahnews

Nabih Berri: Pengunduran Diri Saad Hariri Tak Bisa Akhiri Krisis Ekonomi di Lebanon

Arrahmahnews.com, LEBANON – Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri mengatakan pengunduran diri pemerintah yang dipimpin oleh Hariri tidak akan menyelesaikan krisis sosial dan ekonomi yang mendalam di negara itu, dan akan semakin memperumit situasi.

Berri sebagaimana dilaporkan surat kabar berbahasa Arab al-Joumhouria di Libanon, mengatakan bahwa pemerintah harus segera memulai langkah-langkah yang bertujuan reformasi ekonomi.

“Mengubah komponen pemerintah tidak menyelesaikan krisis, tetapi memperumitnya lebih lanjut, dan akan mengurangi kemungkinan pembentukan yang baru di masa mendatang, yang membuka negara pada nasib yang tidak diketahui,” kata anggota parlemen senior Libanon itu.

Baca: VIDEO: Sekjen Hizbullah Ingatkan Skema Berbahaya Israel dalam Eksploitasi Protes di Lebanon

Bentrokan baru di Beirut

Sementara itu, bentrokan meletus antara penduduk setempat di Area Cincin Beirut dan sekelompok warga yang waspada atas penutupan jalan-jalan di lingkungan tersebut.

“Para pengunjuk rasa harus menggelar aksi duduk di luar rumah para politisi dan pejabat alih-alih melumpuhkan pergerakan warga,” bantah penduduk setempat.

Pasukan keamanan Lebanon akhirnya turun tangan, dan membubarkan kerumunan.

Para pengamat dan pakar politik memandang pengunduran diri Hariri sebagai pukulan telak bagi Gerakan Masa Depan yang pro-Barat dan pro-Saudi. Mereka juga menyatakan bahwa langkah itu akan melemparkan kunci inggris ke dalam upaya Saudi untuk memajukan agendanya di Lebanon.

Baca: Siapa Dalang yang Coba Ciptakan Perang Sipil di Lebanon?

Pada bulan November 2017, Hariri mengejutkan Lebanon dan dunia dengan mengumumkan pengunduran dirinya dalam siaran televisi langsung dari Arab Saudi. Ia menuduh Iran dan gerakan perlawanan Hizbullah Libanon menabur perselisihan di dunia Arab, sebuah tuduhan yang sangat ditolak oleh kedua belah pihak. (ARN)

Sumber-sumber senior yang dekat dengan Hariri dan para pejabat tinggi Libanon saat itu mengatakan bahwa Riyadh telah memaksa perdana menteri Libanon mundur dan menempatkannya di bawah tahanan rumah.

Aoun menekankan pada saat itu bahwa sang perdana menteri ditahan di Arab Saudi melawan kehendaknya. Sayyed Hassan Nasrallah, sekretaris jenderal Hizbullah, juga mencatat bahwa pemerintah Saudi secara jelas dan terbuka menyatakan perang terhadap Lebanon dengan menyandera Hariri dan memaksanya untuk berhenti. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d