Arrahmahnews.com, KOREA SELATAN – Korea Selatan merayakan Hari Yayasan Nasional yang bersejarah dengan upacara di ibukota Seoul. Namun di sekitar tempat itu, ada ratusan ribu pemrotes yang menuntut dimakzulkannya Presiden mereka yang dianggap sebagai presiden komunis yang telah memenjarakan menteri kehakiman yang baru ditunjuk.
Korea Selatan tampaknya terkena demam pemakzulan ketika pilihan Moon untuk mereformasi penuntutan, dan sebagian keluarganya ada yang terlibat dalam skandal korupsi yang sedang berlangsung, dimana hal ini diangkat dan dibesar-besarkan oleh pers. Beberapa orang mempertanyakan nilai dari aksi unjuk rasa ini, sambil meminta pemahaman.
The people of #SouthKorea have spoken. The appointment of Cho Kuk, tainted by one scandal after another, as justice minister shows #MoonJaein is unfit to be president. Moon must go. https://t.co/LmYKp4GDYL
— Gordon G. Chang (@GordonGChang) October 3, 2019
Baca: Di Korsel, Menhan AS Bahas Tekanan Lebih Kuat untuk Korut dan Iran
Massa berkumpul secara besar-besaran, para demonstran (yang diklaim banyak datang dari seluruh negeri) kemudian menuju kantor kepresidenan. Mereka ingat tiga tahun lalu, ketika Presiden Park Geun-hye pilihan mereka sendiri dimakzulkan oleh apa yang disebut sebagai revolusi cahaya lilin.
Protes dan demonstrasi baru-baru ini oleh kaum konservatif belum terjawab.
Sabtu ini, kaum liberal akan keluar untuk mendukung menteri kehakiman baru Presiden Moon Jae-in yang diperangi, dengan lebih dari satu juta orang diperkirakan akan berdemonstrasi di dekat gedung pengadilan utama ibukota. (ARN)