Arrahmahnews.com, Suriah – Pasukan Demokratik Suriah (SDF) pimpinan Kurdi yang selama ini mendapat dukungan AS di Suriah, merasa telah “ditikam di belakang” oleh pernyataan Gedung Putih yang mengejutkan pada hari Senin (07/10) bahwa pasukan AS tidak akan terlibat dalam operasi Turki di Suriah utara.
“Ada jaminan dari Amerika Serikat bahwa mereka tidak akan mengizinkan operasi militer Turki terhadap wilayah itu,” kata juru bicara SDF Kino Gabriel dalam sebuah wawancara dengan TV al-Hadath.
Baca: Jelang Invasi Turki, Pasukan AS Mulai Mundur dari Suriah Utara
“SDF telah “sepenuhnya berkomitmen” untuk kesepakatan yang dijamin A.S. untuk “mekanisme keamanan” untuk wilayah perbatasan,” tambahnya.
“Tapi pernyataan (AS) hari ini mengejutkan dan kami dapat mengatakan bahwa itu adalah tikaman bagi SDF,” katanya.
Baca: AS Umumkan Tak Terlibat Operasi Turki di Suriah Utara
Presiden AS Donald Trump pada hari Senin membela keputusan pemerintahannya untuk menarik pasukan AS dari Suriah utara, dengan mengatakan terlalu mahal untuk tetap mendukung pasukan sekutu pimpinan Kurdi yang bersekutu di wilayah tersebut melawan kelompok teroris ISIS.
“Orang-orang Kurdi bertempur dengan kita, tetapi dibayar dengan sejumlah besar uang dan peralatan untuk melakukannya. Mereka telah berperang melawan Turki selama beberapa dekade, ”kata Trump dalam serangkaian tweet.
“Turki, Eropa, Suriah, Iran, Irak, Rusia dan Kurdi sekarang harus menyelesaikan situasinya.” (ARN)