Arrahmahnews.com, Bolivia – Lima pendukung Presiden Evo Morales yang terpilih secara demokratis, dan baru-baru ini dijatuhkan dalam sebuah kudeta Bolivia, terbunuh dalam bentrok antara pengunjuk rasa dan pasukan keamanan.
Pihak berwenang tidak melaporkan jumlah kematian dalam kerusuhan lain di luar Cochabamba, meskipun dikatakan 100 orang ditahan. Laporan media mengatakan delapan orang terluka.
Baca: Mantan Presiden Bolivia Evo Morales Beberkan Rencana Pembunuhan Dirinya
Bentrokan pecah pada hari sebelumnya di pinggiran kota Cochabamba, tempat ribuan petani koka berusaha mencapai pusat kota sejauh 18 kilometer (11 mil) untuk bergabung dalam sebuah protes menolak kepemimpinan sementara Jeanine Anez.
Tetapi mereka dihadang oleh polisi, yang menghentikan mereka menyeberangi jembatan.
Baca: Ditinggal Morales, Bolivia Diambang Perang Saudara
Polisi juga menyerang pengunjuk rasa di La Paz dengan tabung gas air mata. Para demonstran secara bersamaan meneriakkan slogan-slogan terhadap Anez.
Rekaman demonstrasi menunjukkan para demonstran berlari dari polisi bersenjata gas air mata. Reuters melaporkan bahwa kini sekolasekolah ditutup dan pengiriman bahan bakar terganggu karena jalan diblokir.
Baca: Bolivia Dilanda Kekacauan Pasca Pengunduran Diri Morales
Morales diberikan suaka di Meksiko setelah dipaksa mundur pada hari Minggu di bawah tekanan dari lawan militer dan politiknya. Dia telah dinyatakan sebagai presiden untuk masa jabatan keempat dalam pemilihan pada bulan Oktober. (ARN)
Sebar:
