Arrahmahnews.com, Bolivia – Jeanine Anez, yang memproklamirkan diri sebagai Presiden sementara Bolivia, mengatakan pada hari Minggu (17/11) bahwa ia akan mengadakan pemilihan baru segera. Pasca pengunduran diri Evo Morales, negara itu kini dilanda kerusuhan dan kekerasan.
“Sebentar lagi kami akan mengumumkan berita tentang mandat utama kami: mengadakan pemilihan yang transparan,” kata Anez dalam pidatonya di istana presiden, sebagaimana dikutip Rappler.
Baca: Ditinggal Morales, Pemerintah Baru Bolivia Usir Diplomat Venezuela
Ia tidak memberikan perincian lebih lanjut tentang bagaimana mekanisme pemilu dilaksanakan, hanya mengatakan bahwa pengumuman itu akan mengupayakan “pemulihan kredibilitas demokrasi negara.”
Kerusuhan di Bolivia pertama kali meletus setelah Morales, presiden pribumi pertama negara itu, dituduh mencurangi hasil jajak pendapat 20 Oktober agar terpilih kembali.
Baca: Ditinggal Morales, Bolivia Diambang Perang Saudara
Morales mengundurkan diri pada hari Minggu lalu dan melarikan diri ke Meksiko setelah kehilangan dukungan dari pasukan keamanan.
Anez, mantan wakil ketua Senat yang berusia 52 tahun, menyatakan dirinya sebagai presiden sementara negara itu pada hari Selasa, mengisi kekosongan yang ditinggalkan pasca kepergian Morales dan pengunduran diri beberapa menteri.
Pada hari Minggu pemerintah baru juga mengatakan bahwa demonstrasi kekerasan yang berkobar di negara itu mereda. Namun, kelompok-kelompok pedesaan yang dekat dengan Morales menuntut pengunduran diri Anez. (ARN)
Sebar:
