Arrahmahnews.com, Suriah – Pasukan Suriah merebut kembali pembangkit listrik Tishrin, yang terletak 90 kilometer (55,9 mil) di timur ibukota provinsi Aleppo, Sputnik melaporkan pada Senin (18/11/2019).
Laporan itu menambahkan bahwa militer Rusia akan segera memulai patroli di dekat fasilitas strategis, yang memiliki kapasitas pembangkit listrik sekitar 630 megawatt (MW).
Pasukan pemerintah sebelumnya mengambil kembali kendali atas Bendungan Tabaqa, atau Bendungan al-Thawra, yang terletak 40 kilometer dari kota Raqqah.
Baca: VIDEO Serangan Tentara Suriah di Poros Kabani-Latakia
“Sebelum perang, Suriah biasa memasok listrik ke negara-negara tetangga seperti Yordania dan Lebanon,” kata Dr. Ali al-Ahmad, anggota Akademi Riset Geopolitik Suriah.
Ahmad menambahkan bahwa alasan paling penting untuk krisis ekonomi yang dialami Suriah adalah kurangnya listrik.
Dia menekankan bahwa “tentara Suriah sekarang bekerja untuk membebaskan bentangan tanah di wilayah utara Eufrat dari pendudukan AS,” dan menambahkan bahwa sebagian besar teroris telah dieliminasi dan lebih dari 80% wilayah Suriah telah dipulihkan.
Baca: Teroris Ledakkan 3 Tiang Utama Transmisi Listrik di Selatan Suriah
Ahmad menyimpulkan bahwa pada akhirnya “pasukan pendudukan Turki akan dikalahkan,” dan menekankan bahwa orang-orang Suriah bertekad untuk menyingkirkan pasukan pendudukan dari setiap inci tanahnya. (ARN)