Arrahmahnews.com, Turki – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa AS tak memenuhi janjinya untuk menyingkirkan militan Kurdi dari wilayah perbatasan Suriah dan bahwa ia akan mengangkat masalah ini ketika ia bertemu dengan Donald Trump minggu depan.
Turki melancarkan serangan di timur laut Suriah pada 9 Oktober dalam upaya yang mereka umumkan untuk mengusir milisi Kurdi dalam Unit Perlindungan Rakyat (YPG) dari daerah perbatasan.
Baca: Israel Akui Bantu Milisi Kurdi Suriah
Serangan itu terjadi setelah AS tiba-tiba menarik pasukannya keluar dari wilayah tersebut, membuka jalan bagi Ankara untuk melanjutkan rencana aksi militer menyerang sekutu lama Washington itu.
Sembilan hari berjalannya operasi, Turki setuju pada 17 Oktober untuk menghentikan serangan selama 120 jam sementara AS memfasilitasi penarikan militan Kurdi dari zona aman 120 kilometer (75 mil) yang direncanakan antara kota perbatasan Suriah Tell Abyad dan Ras al-Ayn.
Baca: Lawan Agresi Turki, Suriah Ajak Kurdi Bergabung dengan Tentara Nasional
Ankara memandang YPG yang didukung AS sebagai organisasi teroris yang terikat dengan kelompok militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang berusaha mendapatkan wilayah otonomi Kurdi di Turki sejak 1984.
Erdogan dijadwalkan untuk membahas implementasi perjanjian dengan Donald Trump di Washington pada 13 November. Pertemuan akan dilanjutkan setelah panggilan telepon antara kedua pemimpin. (ARN)