arrahmahnews

Sekjen Hizbullah Serukan Dialog dan Desak Segera Bentuk Pemerintahan Baru untuk Lindungi Lebanon

Hassan Nasrallah, Hizbullah, Lebanon

Arrahmahnews.com, Lebanon Sekretaris Jenderal Hizbullah, Sayid Hasan Nasrallah, dalam pidatonya pada Hari Jum’at (01/11) menyatakan bahwa apa yang terjadi di Lebanon dalam dua minggu terakhir telah membantu kita semua lebih memahami sejarah, bagaimana beberapa media dalam laporannya menyampaikan secara berlebihan mengenai apa yang sebenarnya terjadi. Pemimpin Hizbullah itu juga menekankan bahwa seharusnya hal-hal positif dalam demonstrasilah yang menjadi sorotan.

“Ketika saya mengatakan kepada demonstran bahwa seruan kalian adalah benar dan bahwa kalian harus berhati-hati untuk tidak membiarkan siapa pun mengambil keuntungan dari langkah kalian, dan bahwa itu adalah hak kalian untuk mengetahui sang pemberi dana jika memang ada, (Tiba-tiba) hanya beberapa menit kemudian beredar laporan (media) bahwa Sayid mengatakan kalian (para demonstran) adalah agen kedutaan dan mereka telah mendanai kalian. Ketahuilah bahwa saya tidak pernah mengatakan hal itu,” katanya.

Baca: Hassan Nasrallah: Hizbullah Akan Bersihkan Langit Lebanon dari Drone Israel

Di sisi lain pidatonya, Sayid Nasrallah menunjukkan penghormatan atas kesabaran dan kesadaran yang dimiliki para pengunjuk rasa, dimana mereka telah membantu menghentikan segala bentuk kekacauan dan pertempuran internal, setelah mereka mengetahui bahwa beberapa pihak berusaha menunggangi demonstrasi dan mengarahkannya kesana.

“Ada elemen-elemen yang mengarahkan pada kekacauan, yang pertama hadir dalam bentuk banyaknya kecaman yang belum pernah terjadi sebelumnya yang bisa saya yakinkan kepada kalian bahwa semua itu sama sekali tidak terjadi begitu saja,” tegasnya, menambahkan bahwa kemudian, hal yang lebih buruknya adalah kecaman-kecaman dan penghinaan-penghinaan (terhadap Nasrallah) ini kemudian disiarkan ke media.

Sekjen Hizbullah itu menekankan bahwa kecaman-kecaman tersebut adalah bentuk upaya untuk memicu emosi saling berlawanan di jalan demi menimbulkan masalah dan bentrokan dalam negari.

“Setiap orang memiliki senjata di Lebanon, bukan hanya gerakan perlawanan, dan setiap orang memiliki emosi serta dapat dipicu oleh kata-kata buruk ini … Selain itu dengan menutup jalanan, mempermalukan orang-orang yang ingin lewat, merampas kartu pengenal, menyinggung wartawan, dan menyuarakan tentang jumlah yang tidak benar bahwa ada 1 juta hingga 2 juta demonstran di jalanan, padahal sesungguhnya jumlah mereka maksimum hanya 100, 200, atau 300 ratus demonstran, sementara jutaan lainnya berada di rumah-rumah mereka dan jalan-jalan terputus bagi mereka, semua ini adalah unsur kekacauan,” jelas Sayid Nasrallah.

Baca: AS Stop Bantuan Militer ke Lebanon Senilai 105 Juta Dolar

Sementara Nasrallah menyoroti bahwa media tidak boleh menyiarkan kecaman-kecaman itu dan mengatasnamakan suara rakyat,  ia juga menekankan bahwa kekacauan telah dicegah oleh kesabaran dan kesadaran yang dimiliki banyak orang Lebanon, meski masih ada insiden kecil di sana-sini. Ia meminta orang-orang untuk terus memiliki kesabaran dan kesadaran guna menghalangi upaya para konspirator untuk memicu pertengkaran internal yang tidak akan melayani kepentingan negara.

Sayid Nasrallah meyakinkan bahwa semua upaya yang dilakukan Hizbullah adalah untuk menghindari kekosongan sehingga lembaga-lembaga negara bisa terus bekerja.

“Kami mengambil sikap berbeda, dimana di satu sisi berusaha memahami seruan yang benar dan jujur dari rakyat yang menderita akibat korupsi di negara ini, dan di sisi lain (kami) menyadari keadaan berbahaya jika sampai negara jatuh dalam kondisi vakum”.

Baca: Campur Tangan AS adalah Akar Krisis Politik di Lebanon

“Kami harus bertindak secara bertanggung jawab, dan inilah yang terjadi. Kami tidak menyuarakan slogan apapun atau ikut ambil bagian apa pun (dalam demo), kami hanya bertanggung jawab untuk mencegah kehancuran negara,” tambahnya.

Menjawab isu yang dihembuskan bahwa pemerintahan Lebanon sejatinya dikendalikan oleh Hizbullah, Sekjen Hizbullah itu meyakinkan bahwa “baik pemerintah ini maupun pemerintah sebelumnya tidak dikendalikan oleh Hizbullah dan bahwa Hizbullah tidak pernah mendapatkan kementerian yang penting, satu-satunya kementerian yang penting yang akhirnya diduduki adalah kementerian kesehatan, dan semua keputusan dalam pemerintahan ini, diambil tanpa persetujuan kami”.

“Hizbullah tidak pernah mengendalikan pemerintahan (Lebanon) yang lalu. Ini hanya upaya untuk menyalahkan Hezbollah atas korupsi yang berlangsung di negara itu … bahkan saat kami mengatakan bahwa kami tidak mendukung dijatuhkannya pemerintahan mana pun, hal itu (kami lakukan) demi negara dan bukan demi Hizbullah, “tambahnya, menegaskan bahwa” selama beberapa tahun terakhir kami tidak pernah khawatir tentang Hizbullah karena kami sangat kuat tidak seperti waktu yang telah berlalu, inipun Hizbullah belum menggunakan file-file kuatnya. Kami hanya mengkhawatirkan negara kami dan rakyat kami, dan saya meyakinkan kalian bahwa jika negara ini jatuh ke dalam kekacauan dan tidak bisa membayar gaji, kami masih bisa melakukannya.”

Mengenai pengunduran diri PM Saad Hariri, Sekjen Hizbullah itu mengatakan bahwa partai tidak mendukung langkah ini mengingat bahwa “kejutan positif seharusnya adalah bahwa pemerintah bersama-sama berkumpul, membahas undang-undang untuk memerangi korupsi dan pengunjuk rasa tetap di jalan-jalan untuk menekannya.”

Baca: Terbongkar Upaya AS-Israel Ciptakan Perang Sipil di Lebanon dan Hancurkan Hizbullah

“Sekarang Perdana Menteri mengundurkan diri, ini berarti bahwa seluruh pemerintah telah jatuh, sehingga tidak ada peluang untuk melaksanakan segala bentuk reformasi atau memiliki harapan ekonomi untuk saat ini, kita hanya harus menunggu … Kami tidak mendukung pengunduran diri PM Saad Hariri. Itu pilihannya dan dia punya alasan sendiri, sekarang adalah tanggung jawab Lebanon untuk mendorong pembentukan pemerintahan baru dalam waktu singkat, ”katanya. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca