arrahmahnews

Setelah Lebanon dan Irak, Kini Giliran Kuwait Diguncang Demo

Demo Kuwait, Kuwait, Timur Tengah

Arrahmahnews.com, Kuwait Setelah Lebanon dan Irak, kini Kuwait diguncang demo. Ratusan warga Kuwait berdemonstrasi di depan parlemen pada Rabu malam. Massa menyuarakan reformasi di lembaga-lembaga pemerintah, karena banyak praktek korupsi, seperti dilansir Al-Maalomah.

Para pengunjuk rasa menanggapi seruan mantan anggota parlemen Saleh al-Mulla di media sosial untuk berpartisipasi dalam melawan korupsi di bawah slogan ” بس مصخت“.

Baca: Demonstran di Irak dan Lebanon Bakar Bendera Amerika dan Israel

Al-Mulla mengatakan kepada wartawan bahwa protes ini adalah “pesan dan ungkapan ketidakpuasan rakyat terhadap kondisi korupsi, pelanggaran konstitusi, dan hilangnya harapan”.

Dia menambahkan “Saya pikir judul terbesar dari pertemuan ini adalah pembubaran otoritas legislatif dan eksekutif”.

Pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan terhadap Ketua Majelis Nasional, Marzouq Al-Ghanim, di antaranya “Hengkang hengkang ya Marzouk .. rakyat Kuwait tidak menangis.”

“Kami ingin pemerintah yang bersih, berhenti mencuri uang rakyat,” kata seorang pengunjuk rasa Ahmed Douaihy, “Kalian perampok impian dan aspirasi kami”.

Baca: Tak Seperti Negara Arab Lain, Kuwait Tak Sudi Kerjasama dengan Israel

Sementara itu, aktivis HAM dan pengacara Mohammed al-Humaidi mengatakan bahwa turunnya rakyat Kuwaitis ke jalan-jalan bertujuan untuk “menyampaikan pesan kepada Majelis Nasional dan pemerintah bahwa rakyat menolak korupsi”.

Dia melanjutkan, “Demonstrasi tidak dikendalikan oleh kepentingan politik apapun. Mereka yang datang berdemonstrasi untuk mengungkapkan berbagai masalah di perumahan, kesehatan dan pendidikan serta mengutuk pencurian sejumlah uang rakyat dan penjualan perusahaan pemerintah”.

Baca: Surat Kabar Kuwait: Tekanan Maksimum AS Tak Mampu Lemahkan Iran

Merujuk tuntutan sosial para demonstran, Ahmed al-Duwaihi menegaskan bahwa “Kami menuntut pemerintah untuk menghentikan korupsi.”

Para demonstran juga membawa foto orang-orang yang dihukum dalam kasus penyerbuan parlemen pada November 2011, setelah demonstrasi yang diselenggarakan oleh oposisi terhadap mantan Perdana Menteri Sheikh Nasser Al-Mohammed Al-Sabah, yang menuntut pengunduran dirinya atas dugaan korupsi. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca