Arrahmahnews.com, Arab Saudi – Pemerintah Bangladesh menuntut pemulangan pekerja migran mereka dari Arab Saudi setelah video permintaan tolong seorang wanita pekerja yang menghadapi pelecehan seksual itu beredar luas di internet, menyoroti eksploitasi yang dihadapi oleh orang-orang Asia yang bekerja di luar negeri.
Dalam video viral yang beredar di Facebook, telah dibagikan ribuan kali dan memicu protes di Dhaka terhadap kondisi pekerja, Sumi Akter mengatakan bahwa ia mengalami “serangan seksual tanpa ampun” dari majikan Saudinya.
Baca: KEJAM! Wanita India ini Disiram Minyak Panas Majikan Saudinya
“Saya mungkin tidak akan hidup lebih lama. Tolong selamatkan saya. Mereka mengurung saya selama 15 hari dan hampir tidak memberi saya makanan. Mereka membakar tangan saya dengan minyak panas,” kata wanita 25 tahun itu, sebagaimana dikutip Al-Jazeera, Senin (04/11).
Pada hari Minggu lalu, pemerintah meminta agen penyalur tenaga kerja milik pemerintah untuk membawa Akter pulang “sesegera mungkin”.
Baca: VIDEO: TKW India Memohon Dibebaskan dari Perbudakan Majikan Saudinya
Suaminya, Sirajul Islam, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa ia “berusaha membawa istrinya pulang, tetapi tidak bisa”.
Menurut kementerian kesejahteraan ekspatriat, sejak 1991, sekitar 300.000 perempuan Bangladesh telah melakukan perjalanan ke negara Teluk untuk bekerja. Para pekerja itu merupakan jumlah remitansi terbesar yang dikirim kembali ke Bangladesh.
Baca: KEJAM! Ratusan TKW Disekap dan Disiksa di Arab Saudi
Juru bicara pemerintah, Atiqur Rahman, mengatakan bahwa Dhaka akan menindak perusahaan-perusahaan rekrutmen yang nakal di tengah-tengah tuduhan bahwa mereka melecehkan pekerja perempuan dan menjualnya ke penyalur lain.
Menteri Luar Negeri AK Abdul Momen mengatakan pada hari Kamis bahwa pemerintah tidak akan melarang perempuan pergi ke Arab Saudi untuk bekerja.
“Arab Saudi mengakui beberapa orang menjadi korban. Tapi itu terjadi hanya pada beberapa orang. Pemerintah Saudi tidak menjadikan mereka korban,” katanya kepada wartawan. Video Akter muncul setelah jasad pekerja migran Nazma Begum yang meninggal dunia dipulangkan pada akhir Oktober. (ARN)
Sebar:
