Gus Mus Soal Gus Muwafiq: Jangan Mau Dibodohi oleh Setan Kebencian
JAKARTA – KH Ahmad Mustofa Bisri atau yang akrab dipanggil Gus Mus, memberikan tanggapan bijak mengenai polemik Gus Muwafiq yang terus digoreng oleh gerombolan Khilafah.
Gus Mus diawal menekankan pentingnya meneladani sifat Rasululullah. Pernyataan Gus Mus tersebut disampaikan melalui jejaring Twitter pribadinya @gusmusgusmu, Jumat (12/6/2019).
Teranyar adalah cuitan pada Sabtu pukul 09.08 WIB, Gus Mus menulis sebagai berikut: “Jangan bodoh. Jangan mau dibodohi oleh Setan Kebencian. Tidak ada orang muslim, umat Nabi Muhammad SAW –apalagi yang sehari-hari melakukan dakwah menyampaikan sabda Nabinya– sengaja menghina Nabinya sendiri. Jaga akal sehat. Jangan tunduk pada Setan Kebencian dan Iblis Adu domba.
Baca: Solo Mencekam, Tolak Pengajian Gus Muwafiq FPI dan Banser Bentrok
Bagi Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini, tidak mungkin seorang pendakwah menghina Nabi Muhammad sendiri apalagi yang sehari-harinya melakukan dakwah menyampaikan sabda Nabi Muhammad.
Jangan bodoh. Jangan mau dibodohi oleh Setan Kebencian. Tidak ada orang muslim, umat Nabi Muhammad SAW –apalagi yang sehari-hari melakukan dakwah menyampaikan sabda Nabinya– sengaja menghina Nabinya sendiri.
Jaga… https://t.co/4voOJNPUeF— A. Mustofa Bisri (@gusmusgusmu) December 7, 2019
Kemudian akun @endlessrove yang gagal paham tentang cuitan Gus Mus, menasehati untuk tidak gampang memvonis orang bodoh.
Jangan gampang vonis orang BODOH gus, itu bisa aza ada, bisa terjadi pada mereka2 yg rutin TERDAMPAK UANG HARAM, kena blackmail, BOROK MASA LALU.
— endless (@endlessrove) December 7, 2019
Baca baik-baik twit. Jangan biarkan KEBENCIAN menguasaimu. Siapa yang memvonis. Aku hanya menyayangi saudara-saudaraku jangan sampai dibodohi oleh SETAN KEBENCIAN dan IBLIS ADU DOMBA.
— A. Mustofa Bisri (@gusmusgusmu) December 7, 2019
“Wa’alaykumussalam. Aamiin. Semoga dapat hukuman ya pak kyai yang menghina dan melecehkan Baginda Rasulullah SAW,” tulis @MuhardiExco.
Mendapat balasan seperti itu, Gus Mus memberikan jawaban bijak. Ia mengatakan, lebih baik orang mengukur keteledanannya terhadap akhlak Rasulullah, dibandingkan fokus menilai orang lain jika mengakui Nabi Muhammad sebagai junjungan umat islam.
“Yang penting kita –yang mengaku pecinta Rasulullah SAW– sudah seberapa mirip kita meneladan Akhlak beliau ShallaLlahu ‘alaihi wasallam. Jangan habiskan umur kita hanya untuk menilai orang lain. Rabbuna yandiina,” jawab Gus Mus.
Baca: Gus Muwafiq Tak Hina Nabi, Ulama Wahabi Hina Nabi Kalian Diam
Gus Mus meminta agar masyarakat lebih hati-hati menerima informasi lewat media sosial yang cenderung mengadu domba.
“Jaga akal sehat. Jangan tunduk pada Setan Kebencian dan Iblis Adu domba,” tegasnya.
Sejak diunggah, postingan Gus Mus tersebut telah mendapat 1,6 ribu retweets dan lebih dari 4,2 ribu likes, serta 200 lebih komentar. (ARN)