Amnesty Internasional Kecam Arab Saudi atas Penyiksaan dan Penahanan Aktivis HAM
ARAB SAUDI – Amnesty Internasional mengecam kerajaan Arab Saudi atas perlakuan buruk serta penahanan berkelanjutan yang keterlaluan terhadap seorang aktivis HAM Waleed Abu al-Khair.
Organisasi yang bermarkas di London itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya telah menerima laporan kredibel bahwa pihak berwenang di Penjara Pusat Dhahban dekat kota pelabuhan Laut Merah Jeddah, pada akhir November telah “secara sewenang-wenang” menempatkan Abu al-Khair di sel isolasi di bawah pengamanan ketat.
Abu al-Khair melakukan mogok makan sejak 29 November sebagai bentuk protes ata perlakuan buruk yang telah dilakukan kerajaan terhadanya.
Baca: Warga Qatar Hilang di Arab Saudi, Amnesty Internasional Tuntut Penjelasan Kerajaan
“Fakta bahwa Waleed Abu al-Khair di penjarakan saja, apalagi menjalani hukuman penjara 15 tahun itu sangat keterlaluan,” kata Direktur Riset Timur Tengah Amnesty International, Lynn Maalouf.
ندعو السلطات #السعودية إلى ضمان توفير الحماية لــ #وليد_أبو_الخير من التعذيب أو غيره من ضروب المعاملة السيئة، وأن تسمح له بالاتصال بمحاميه وعائلته، وتلقي الرعاية الطبية التي قد يحتاج إليها، دون تأخير. https://t.co/XmHI4xw86S https://t.co/vO6TGXDrCY
— منظمة العفو الدولية (@AmnestyAR) December 6, 2019
“Dia dipenjara dengan tuduhan terkait terorisme palsu hanya karena menggunakan haknya untuk kebebasan berekspresi dan membela hak asasi manusia. Dia adalah satu di antara banyak wanita dan pria Saudi yang dihukum karena membela hak-hak warga negara mereka,” tambahnya.
Baca: Lagi, Saudi Tangkap 3 Perempuan Aktivis HAM
Amnesty International kemudian meminta pihak berwenang Saudi untuk melindungi Abu al-Khair dari penyiksaan dan mengizinkannya untuk menghubungi keluarga dan pengacaranya, serta menerima perawatan medis.
“Kami terus menyerukan pembebasan segera dan tanpa syarat Waleed Abu al-Khair dan semua tahanan hati nurani lainnya yang saat ini berada di balik jeruji penjara Saudi,” kata pernyataan itu. (ARN)