Amerika

Trump Dikecam Karena Bela Saudi Soal Penembak Mematikan di Pangkalan Florida

WASHINGTON – Presiden AS Donald Trump dikecam karena membela Riyadh menyusul penembakan mematikan di pangkalan angkatan laut di Florida, pada hari Jumat.

Seorang perwira Angkatan Udara Saudi, Mohammad Saeed Alshamrani, yang secara resmi diidentifikasi oleh FBI sebagai letnan dua Angkatan Udara Saudi – menembak mati tiga orang dan melukai beberapa orang lainnya di Stasiun Udara Naval Pensacola sebelum ia dibunuh oleh penegak hukum setempat.

Setelah penembakan yang mematikan, sekutu Trump dari Partai Republik mengutuk serangan itu sebagai tindakan terorisme, dan menyerukan penghentian program pelatihan dan meminta pemerintah Saudi untuk bekerja sama dalam penyelidikan, The Washington Post melaporkan pada hari Senin.

BacaAS: Saudi Tak Boleh Ikut Campur dalam Penyelidikan Penembakan Massal di Pangkalan AL Florida

Namun Trump di depan kamera televisi dan di media sosial berulang kali menawarkan perlindungan bagi Saudi.

“Mereka berduka di Arab Saudi,” kata Trump kepada wartawan Sabtu, dan menambahkan, “Raja akan terlibat dalam menjaga keluarga dan orang-orang terkasih. Dia merasa sangat kuat. Dia sangat berduka oleh apa yang terjadi. Demikian juga dengan putra mahkota. Mereka berduka atas apa yang terjadi di Pensacola.”

Trump berusaha untuk melindungi pemerintah Saudi dari pengawasan, tetapi posisinya menjadi semakin terisolasi selama akhir pekan ketika lebih banyak informasi mengalir tentang pria bersenjata dan warga negara Saudi lainnya yang menerima pelatihan di pangkalan itu.

Tidak seperti Trump, FBI pada hari Minggu menyebut penembakan tersebut sebagai terorisme dan meluncurkan penyelidikan.

“Kami, seperti yang kami lakukan dalam kebanyakan investigasi penembak, bekerja dengan kesimpulan bahwa ini adalah tindakan terorisme,” kata Rachel Rojas, agen khusus yang bertanggung jawab atas divisi FBI di Jacksonville.

Dan Matt Gaetz Yang dianggap sekutu setia Trump, juga menjauhkan berbeda pandangan denagn presiden dalam masalah ini, dan menyebut pembunuhan itu sebagai aksi terorisme, dan menyarankan insiden mematikan itu harus mengubah hubungan Amerika dengan Arab Saudi.

“Tentu saja, apa yang terjadi di Pensacola harus merubah tentang hubungan kami yang berkelanjutan dengan Arab Saudi,” kata Gaetz kepada ABC News.

Senator Florida Rick Scott menyerukan penghentian program militer yang membawa ratusan warga asing ke pangkalan Amerika untuk berlatih bersama pasukan AS, dan mendesak pemerintah Saudi untuk memberikan lebih banyak dukungan untuk penyelidikan.

“Pemerintah Saudi harus meningkatkan dan mengatakan akan ada kerja sama penuh, mereka akan memastikan setiap siswa duduk didik FBI, dan menyerahkan semua informasi sehingga kami tahu persis apa yang terjadi di sini,” kata Scott, dan menambahkan, “peristiwa ini sangat menjijikkan.”

Gubernur Florida Ron DeSantis pada hari Jumat menyatakan bahwa pemerintah Saudi akan berhutang karena penembakan yang mematikan.

Gaetz mengatakan ikepada Duta Besar Arab Saudi Reema bint Bandar bahwa Amerika Serikat tidak ingin Arab Saudi ikut campur dalam kasus ini tetapi mengharapkan kerja sama penuh jika penyelidik membutuhkannya.

BacaSiswa Asal Arab Saudi Tembak Mati 3 Orang di Pangkalan AL Amerika

“Ada orang Saudi yang saat ini bersama kami sedang diselidiki, dan saya menegaskan sejelas mungkin, bahwa kami tidak ingin ada gangguan dari kerajaan karena hal itu berkaitan dengan orang-orang Saudi yang kami miliki,” katanya kepada ABC News.

“Dan jika ada orang Saudi yang tidak kita miliki – yang mungkin terlibat dalam perencanaan, inspirasi, eksekusi, atau keuangan- kita berharap intelijen Saudi bekerja dengan pemerintah kita,” tambahnya.

Beberapa jam setelah insiden itu, Trump mengumumkan bahwa Raja Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud secara pribadi menelponnya, dan menyampaikan pernyataan “belasungkawa tulus” dari raja Saudi.

“Raja mengatakan bahwa orang-orang Saudi sangat marah dengan tindakan biadab tersebut, dan pelaku tidak mewakili perasaan orang-orang Saudi yang sangat mencintai rakyat Amerika,” kata Trump, mengulangi postingan akun Twitter-nya. (ARN)

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: