Tehran – Wakil menteri luar negeri Iran untuk urusan politik mengatakan bahwa Presiden Hassan Rouhani tidak memiliki rencana untuk pembicaraan dengan para pejabat AS selama kunjungannya ke Jepang.
Abbas Araqchi membuat pernyataan itu dalam wawancaranya kepada wartawan di sela-sela konferensi mengenai hubungan dagang Iran-Jepang di Tehran pada hari Senin (16/12) ketika ia ditanya tentang kemungkinan kontak Teheran-Washington selama kunjungan Rouhani yang akan datang ke negeri Sakura tersebut.
Baca: Rouhani: Negara Penyebab Ketidakamanan Kawasan Takkan Dibiarkan Begitu Saja
“Tidak; tidak ada rencana seperti itu selama kunjungan Hassan Rouhani ke Jepang,” ujar Araqchi, yang juga mantan duta besar Iran untuk Tokyo.
Ia menambahkan, bahwa “Kunjungan Hassan Rouhani ke Jepang adalah kunjungan kerja yang intensif. Dia akan berada di Jepang kurang dari 24 jam … Topik utama kunjungan ini adalah untuk mengejar perluasan hubungan bilateral dan memfasilitasi konsultasi antara kedua belah pihak tentang kondisi regional dan masalah internasional”.
Baca: Putin-Rouhani Bertemu Bahas Inisiatif Perdamaian Hormuz
“Jepang telah menjadi pelanggan lama minyak mentah Iran. Interaksi terkait minyak antara kedua negara telah ada sejak beberapa dekade yang lalu. Kami memahami tekanan dan hambatan yang ada yang diciptakan (untuk Jepang) oleh Amerika Serikat dan kami berharap perusahaan-perusahaan Jepang akan kembali kepada Iran melalui mekanisme yang akan diselesaikan dan terus membeli minyak Iran, meskipun sanksi AS saat ini merupakan hambatan serius (untuk mencapai tujuan ini)”.
Baca: Jubir Pemerintah Iran: Pemimpin Saudi Kirim Pesan ke Presiden Rouhani
Pada Mei 2018, Presiden AS Donald Trump secara sepihak menarik negaranya keluar dari kesepakatan nuklir internasional, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) yang ditandatangani antara Iran dan negara-negara besar dunia pada tahun 2015. Penarikan ini menentang kritik global.
Amerika Serikat kemudian kembali mengenakan sanksi yang telah dicabut terhadap Tehran yang merupakan bagian dari perjanjian tersebut. (ARN)
